parboaboa

Perkuat UMKM dengan 3 Pilar: Korporatisasi, Kapasitas dan Pembiayaan

Apri Siagian | Ekonomi | 17-02-2023

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Permintaan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari. (PARBOABOA/Apri Siagian)

PARBOABOA, Jakarta- Bank Indonesia (BI) mendukung pengembangan kebijakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui 3 pilar, yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas dan akses pembiayaan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Permintaan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari dalam acara seminar nasional pembiayaan UMKM melalui Multichanel Financing, Jumat (17/02/2023).

"Bank Indonesia melakukan pengembangan UMKM melalui 3 pilar yaitu korporatisasi, fasilitas untuk capacity building serta fasilitas akses pembiayaan," kata Yunita.

Yunita menjelaskan, korporatisasi merupakan upaya penguatan aspek kelembagaan UMKM untuk mendorong skill atau peningkatan skala ekonomi.

Sedangkan fasilitas capacity building yaitu meningkatkan kualitas dan produktivitas UMKM dalam rangka peningkatan daya saing.

"Untuk fasilitas akses pembiayaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas usaha UMKM," ujar Yunita.

Beberapa strategi pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia antara lain, melalui pelaksanaan sinergi kebijakan pusat dan daerah, penetapan prioritas sektor-sektor yang mendukung ketahanan pangan, ekspor, pariwisata dan sumber pertumbuhan baru serta pengembangan model bisnis yang terintegrasi end to end.

"Dalam rangka fasilitasi pembiayaan perbankan kepada UMKM melalui berbagai model pembiayaan serta upaya Bank Indonesia untuk mendorong perbankan mencapai rasio pembiayaan inklusif makroprudensial atau RPM sebagaimana yang telah ditargetkan," kata Yunita.

Yunita menuturkan, maka BI bersinergi dengan lembaga penyelidikan ekonomi dan masyarakat universitas Indonesia menyusun kajian model bisnis multichannel financing.

"Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, dan mengkonfirmasi model bisnis engineering dari multichanel financing, menganalisis kendala dan tantangan dalam penyaluran pembiayaan MCF serta memberikan rekomendasi baik kepada lembaga keuangan, perusahaan mitra, dan UMKM serta para pendukung turut mendorong pembiayaan kepada UMKM," ujar Yunita.

Yunita mengatakan, ia berharap hasil kajian dapat menjadi referensi dan best practice bagi lembaga pembiayaan untuk terus meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada UMKM.

Lebih daripada itu, kajian juga diharapkan menjadi inspirasi bagi perusahaan mitra untuk menjadi pihak penghubung antara lembaga pembiayaan dan UMKM.

"Ke depan diharapkan dapat tercipta sinergi dan kolaborasi program yang menerapkan multichanel financing ini," jelas Yunita.

Editor : Betty Herlina

Tag : #umkm    #bank indonesia    #ekonomi   

BACA JUGA

BERITA TERBARU