parboaboa

Moskow Siapkan Hadiah Bagi yang Berhasil Bunuh Tentara NATO di Ukraina

Norben Syukur | Internasional | 05-04-2024

Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev bersama Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: Instagram @damedvedev)

PRABOABOA, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menjanjikan hadiah untuk setiap tentara Moskow yang berhasil membunuh pasukan NATO jika dikerahkan di Ukraina.

Mengutip  Russia Today, Jumat (5/04/2024) Medvedev mengeluarkan kecaman kepada para pendukung Kyiv dari Barat.

Ia beralasan bahwa kelompok ini percaya bahkan menyepelekan bahwa pelepasan pasukan asing ke Ukraina tidak akan menyebabkan eskalasi yang berbahaya. Tentara NATO, menurutnya, pasti berakhir di Ukraina.

Ia menjelaskan, mereka akan menjadi bagian dari pasukan reguler yang berperang melawan kami. Mereka harus diperlakukan hanya sebagai musuh.

“Kita seharusnya tidak memenjarakan! Penghargaan setinggi-tingginya harus diberikan kepada setiap tentara NATO yang terbunuh,” jelas Medvedev yang pernah menjabat sebagai presiden Rusia.

Para pengusaha dan aktivis pro-perang Rusia sebelumnya, telah mengumumkan penawaran imbalan untuk setiap tank buatan Barat yang dihancurkan di Ukraina.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron secara berulang menyinggung tentang kemungkinan penempatan pasukan NATO di Ukraina.

Namun, dia menekankan bahwa untuk saat ini, Prancis tidak memiliki niat untuk melakukan hal tersebut.

Dalam sebuah percakapan telepon pada Rabu, 3 April 2024, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, memberikan peringatan kepada koleganya dari Prancis, Sebastien Lecornu, mengenai dampak negatif yang akan terjadi jika Prancis mengirim pasukannya ke Ukraina, menyatakan hal tersebut akan berakibat buruk bagi Paris.

Moskow juga telah secara konsisten memperingatkan bahwa penempatan pasukan NATO di Ukraina akan mendekatkan aliansi tersebut pada konflik besar dengan Rusia.

Presiden Vladimir Putin pun telah mengungkapkan pandangannya, menyebutkan bahwa langkah semacam itu akan mendekatkan dunia pada skala Perang Dunia III yang lebih besar.

Mengenal Sejarah NATO

North Atlantic Treaty Organization (NATO) merupakan organisasi militer internasional yang beranggotakan 30 negara bagian di Amerika Utara dan Eropa.

Kemunculan NATO ini dilatarbelakangi, antara lain, karena adanya persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur pasca-Perang Dunia II.

Melansir situs nato.usmission.gov, pada tahun 1949, lewat penandatanganan Perjanjian Washington, terbentuklah NATO sebagai aliansi keamanan yang terdiri dari 30 negara di Amerika Utara dan Eropa.

Tujuan utama lahirnya NATO adalah untuk menjamin kebebasan dan keamanan para anggotanya melalui pendekatan politik dan militer.

Selain itu, organisasi ini juga menjalankan peran sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan komunitas transatlantik serta mewakili nilai-nilai demokrasi yang dijunjung bersama. 

Organisasi ini pun menjadi wadah praktis bagi Amerika Utara dan Eropa untuk menjalin komitmen keamanan yang berkelanjutan.

Latar Belakang Berdirinya NATO

Pertama, menjamin kestabilan politik pasca-Perang Dunia Kedua. Eropa menjadi hancur dan terbagi-bagi, pasca-Perang Dunia II.

Untuk mengantisipasi terjadinya konflik baru sekaligus menata kembali situasi politik di Eropa Barat, dibentuklah sebuah aliansi yang mumpuni untuk memberikan perlindungan kolektif terhadap ancaman militer.

Kedua, lahirnya pengaruh Uni Soviet di wilayah Eropa Timur. Saat Uni Soviet giat memperluas pengaruhnya di Eropa Timur dengan mendirikan rezim komunis, negara-negara Barat pun mulai merasa terancam.

Kehadiran NATO sebagai upaya untuk menghadapi pengaruh Uni Soviet yang semakin meningkat di wilayah Eropa.

Ketiga, munculnya ketegangan antara Blok Barat dan Timur. Setelah Perang Dunia II, muncul dua blok besar yang bertentangan dalam persaingan geopolitik, yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.

Perseteruan antara kedua blok ini mendorong pembentukan aliansi militer untuk saling menjaga dan memberikan perlindungan.

 

Keempat, menjamurnya penyebaran komunisme di dunia. Ideologi komunis pertama kali menyebar dari Uni Soviet.

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran utama bagi bangsa Eropa. Kehadiran aliansi NATO dilihat sebagai benteng pertahanan tepat guna menghadapi ekspansi komunisme.

Kelima, Amerika mengeluarkan kebijakan menjadi polisi dunia. Sebagai negara adidaya pasca-Perang Dunia II, Amerika Serikat melansir kebijakan untuk menjadi polisi dunia dengan misi menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Kehadiran NATO menjadi salah satu instrumen utama dalam mencapai tujuan tersebut.

Editor : Norben Syukur

Tag : #dmitry medvedev    #nato    #internasional    #tentara moskow    #prang ukraina   

BACA JUGA

BERITA TERBARU