parboaboa

1.500 Orang Tewas di Sievierodonetsk, Ukraina Tuduh Adanya Genosida di Donbas

Dion | Internasional | 27-05-2022

Sejumlah bangunan di Kota Irpin, pinggiran ibu kota Kyiv, hancur akibat pertempuran. AP

PARBOABOA, Pematangsiantar - Kota Sievierodonetsk di Ukraina saat ini menjadi pusat pertempuran di wilayah timur. Wali Kota Oleksandr Stryuk mengatakan kota itu masih bertahan meski pasukan mata-mata dan kelompok sabotase Rusia telah memasuki kota. 

Stryuk mengatakan sedikitnya 1.500 orang tewas, dan sekitar 13.000 lainnya masih bertahan di kota itu. Sedangkan sekitar 60 persen bangunan telah hancur. 

Sievierodonetsk merupakan satu-satunya bagian di wilayah Luhansk di Donbas yang masih dikendalikan pemerintah Ukraina. Sementara pasukan Rusia telah berusaha mengisolasi wilayah itu dari wilayah-wilayah lain yang dikendalikan Ukraina. 

Menurut Stryuk, jalan utama yang menghubungkan Kota Lysychansk dan Bakhmut masih terbuka, namun berbahaya. Ia juga mengatakan hanya 12 orang yang dapat dievakuasi pada Jumat. 

Di lokasi bwrbeda, pejabat regional Ukraina menyebut sedikitnya tujuh orang tewas dalam penembakan yang dilakukan pasukan Rusia di Kharkiv. Banyak warga yang kembali ke wilayah itu setelah upaya Moskow merebutnya gagal. 

"Hari ini musuh secara diam-diam menembaki Kharkiv," kata Gubernur Regional Oleg Sinegubov seperti dilansir AFP, Jumat (27/5/2022). 

"Tujuh warga sipil tewas dan tujuh belas terluka, termasuk seorang anak berusia sembilan tahun," lanjut Sinegubov. Ia melanjutkan, serangan itu menghantam setidaknya tiga lingkungan kota dekat perbatasan dengan Rusia.

Seorang wartawan AFP di Kharkiv menyaksikan distrik perumahan utara Pavlove Pole diserang dan melihat gumpalan asap membubung dari lokasi tersebut. Sejumlah orang juga mengalami luka-luka dan beberapa ditangani petugas medis. 

Wali Kota Kharkiv Igor Terekhov mendesak warga untuk mencari perlindungan setelah serangan itu. "Pasukan musuh menembaki kota kami lagi," katanya dalam sebuah video di Telegram.

Ia mendesak warga untuk pindah ke lokasi yang aman seperti di ruang bawah tanah, tempat penampungan, atau di stasiun kereta bawah tanah. 

Menurut Terekhov, kota itu kembali beroperasi setelah sebelumnya dijadikan sebagai wilayah perlindungan bagi warga sipil. 

"Kami tidak akan menghentikan metro, tetapi kami akan mengalokasikan sektor khusus di mana Anda dapat tinggal dan berlindung dari pengeboman," kata Terekhov. "Sekarang yang paling penting adalah menyelamatkan nyawa."

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan genosida dan ingin menghancurkan kota-kota di wilayah Donbas. 

"Semua ini, termasuk deportasi orang-orang kami dan pembunuhan massal warga sipil, adalah kebijakan genosida yang jelas dilakukan oleh Rusia," kata Zelensky dilansir AFP, Jumat (27/5/2022).

Menurut Zelensky, serangan Moskow di Donbas dapat membuat wilayah itu 'tidak berpenghuni'. Sebelumnya, pada April, parlemen Ukraina mendukung resolusi yang mengakui tindakan militer Rusia di negara itu sebagai genosida.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga menuduh militer Rusia di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan genosida di Ukraina. Ini merupakan yang pertama kalinya pemerintahan Biden menggunakan istilah genosida atas agresi Rusia di Ukraina.

"Iya, saya menyebutnya genosida. Itu menjadi lebih jelas dan semakin jelas bahwa Putin berusaha menghapus gagasan untuk bisa menjadi seorang warga Ukraina," tegas Biden. 

Genosida merupakan bentuk kejahatan dengan cara memusnahkan kelompok masyarakat tertentu secara sistematis dan disengaja. 

Istilah genosida berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata 'genos' yang berarti ras, suku, atau bangsa, dan kata bahasa Latin 'cide' yang artinya pembunuhan.

Editor : -

Tag : #genosida    #sievierodonetsk    #internasional    #donbas    #oleksandr stryuk   

BACA JUGA

BERITA TERBARU