sondang | Ekonomi | 14-07-2021
Wabah virus Corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 telah berdampak pada berbagai aspek kehidupan kita. Dampak ekonomi salah satu yang paling dirasakan masyarakat. Banyak orang kehilangan pekerjaannya dan pemilik usaha yang terpaksa gulung tikar.
Baru-baru ini sebuah perusahaan
investasi, Credit Suisse mengungkapkan bahwa selama pandemi COVID-19, jumlah
orang kaya di berbagai negara mengalami kenaikan yang melonjak tajam. Indonesia
pun termasuk menjadi salah satu negara yang mengalami penambahan jumlah jutawan
di tahun lalu meski kondisi sedang terpuruk pandemi.
Credit Suisse menyebut, jumlah orang
dengan kekayaan di atas US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14,49 miliar (kurs
dollar Rp 14.486) di Indonesia ada sebanyak 172.000 orang. Bertambah 62,3%
dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Credit Suisse menyebut, jumlah orang
kaya di tanah Air bertambah karena kenaikan harga aset. Salah satunya didorong
oleh suku bunga rendah yang mendorong harga aset di pasar keuangan.
Tak hanya di sektor keuangan saja,
harga aset fisik seperti properti pun masih membukukan kenaikan meski lajunya
melambat. Pada 2020, indeks harga hunian residensial naik 1,55% yoy (year on
year).
Kemudian, yang perlu digarisbawahi adalah para jutawan itu tak hanya bergantung pada penghasilan bulanan saja. Investasi disebut sebagai tambahan penghasilan. Bahkan, bisa lebih tinggi ketimbang upah tetap yang perkembangannya hanya mengikuti laju inflasi saja.
Editor : -
Tag : #nasional