parboaboa

Tanaman Porang, Umbi yang Direkomendasikan Presiden Jokowi Sebagai Pengganti Beras

rini | Selera Nusantara | 23-08-2021

Presiden saat meninjau pabrik penolahan porang di Jawa Timur

PARBOABOA, Jawa Timur - Presiden Joko Widodo mengungkapkan umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) dapat digunakan sebagai pengganti beras karena memiliki banyak keunggulan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat mengunjungi pabrik pengolahan tanaman umbi-umbian porang, PT Asian Prima Konjac, di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Kamis (19/8/2021).

“Porang ini akan menjadi makanan masa depan karena low calorie, low carbo dan juga rendah kadar gula. Saya kira ini akan menjadi makanan sehat di masa depan. Ini juga bisa menjadi pengganti beras yang lebih sehat karena kadar gulanya sangat rendah,” paparnya.

Satu hektare lahan yang ditanami Porang bisa menghasilkan 15 sampai 20 ton. Bahkan pada musim panen pertama porang bisa mencapai 40 ton.

Menurut Jokowi, industri porang memiliki nilai yang sangat besar dan pasarnya pun masih terbuka lebar untuk digarap dalam negeri. Hal ini terlihat dari tingginya permintaan porang di pasar ekspor.

Jokowi bahkan melarang ekspor Porang dalam bentuk mentah. Menurutnya, ekspor boleh dilakukan jika Porang sudah dalam bentuk siap pakai. Ia berharap menteri pertanian untuk  memberikan bantuan agar produksi komoditas tersebut maksimal.

"Kita harapkan tidak mengekspor Porang dalam bentuk mentahan, tapi seperti yang tadi kita lihat, di sini ini sudah salah satunya bisa jadi tepung dan Insya Allah tahun depan sudah bisa jadi barang jadi yaitu beras porang," katanya.

Porang biasanya dimanfaatkan dengan diolah menjadi tepung yang dipakai untuk bahan baku industri untuk kosmetik, pengental, lem, mie ramen, dan campuran makanan.

Saat ini tanaman porang banyak dibudidayakan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara , Kalimantan, dan Sulawesi. Meski banyak dibudidayakan, namun penggunaan di dalam negeri masih terbilang sedikit. Sebaliknya, porang justru menjadi primadona di Jepang sebagai bahan olahan mie shirataki dan konyaku.

Harga umbi porang basah berkisar Rp 4.000 hingga Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan porang kering Rp 55.000–Rp 65.000 per kilogram.

Menurut Presiden, porang merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik, tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang tetapi juga kepada para petani porang jika dimanfaatkan dengan baik.

Editor : -

Tag : #nasional   

BACA JUGA

BERITA TERBARU