Winda | Islam | 19-08-2023
PARBOABOA - Ketika kita berbicara tentang Islam, salah satu konsep yang seringkali muncul, namun tidak selalu dimengerti sepenuhnya oleh banyak orang, adalah tabligh.
Dalam bahasa Arab, kata ini secara harfiah berarti menyampaikan atau memberitahukan. Seperti halnya era digital saat ini, dimana teknologi telah merevolusi cara kita berkomunikasi dan berbagi informasi, prinsip dasar tabligh tetap tidak berubah.
Untuk itu, kita umat muslim bertanggung jawab untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam yang damai, menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang agama ini di mata dunia, dan mengajak lebih banyak jiwa untuk mengenal kebenaran yang diberikan oleh Allah SWT.
Secara umum tabligh artinya menyampaikan informasi. Dilansir dari situs resmi kalteng.kemenag.go.id, tabligh artinya menyampaikan ajaran Allah SWT kepada manusia.
Sebagai satu dari sifat wajib yang dimiliki oleh Rasulullah SAW hal ini tercermin dalam ayat Al-Quran, Surah Al-Maidah ayat 67, di mana beliau ditugaskan oleh Allah untuk jujur dan terbuka dalam menyampaikan wahyu-Nya.
Dengan komitmen yang kuat, Rasulullah memberikan pesan-pesan dari Tuhan kepada kita semua tanpa menyembunyikan apapun.
Maka dari itu, sangat penting sebagai alat untuk menyebarkan ajaran agama yang membawa kebaikan dan berkah bagi semua orang, mengajak kita semua ke jalan yang benar.
Dalam artikel Parboaboa ini, akan menggali lebih dalam seputar definisi, makna, tujuan dan pentingnya sifat tabligh sebagai sarana penyebaran ajaran positif di tengah masyarakat. Yuk, langsung saja amati ulasan lengkapnya di bawah ini.
Tabligh artinya memiliki makna menyampaikan, sebuah konsep dalam Islam yang mengacu pada kewajiban bagi para rasul dan juga bagi setiap Muslim untuk menyampaikan dan menyebarluaskan ajaran agama Islam kepada orang lain.
Dalam bahasa Arab, berarti "menyampaikan" atau "mewartakan." Ini merupakan salah satu sifat wajib bagi rasul sebagai menjadi tanggung jawab bagi setiap Muslim yang mengimani Islam.
Sifat tersebut mengajak orang lain untuk mengenal, memahami, dan mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Seorang rasul memiliki sifat wajib tabligh artinya mereka ditugaskan oleh Allah untuk menjadi utusan-Nya dan menyampaikan wahyu serta ajaran-Nya kepada umat manusia. Mereka bertindak sebagai perantara antara Allah dan umat manusia, membawa pesan kebenaran, keadilan, dan kebajikan.
Sifat ini juga berlaku bagi setiap Muslim, karena dalam Islam, setiap individu dianggap memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan pesan agama kepada sesama manusia. Hal ini diyakini sebagai bentuk kontribusi positif dalam menyebarkan kebenaran dan membawa orang-orang menuju jalan kebaikan.
Namun, dakwah harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, penuh kasih sayang, dan menghormati perbedaan individu agar pesan agama dapat diterima dengan baik oleh penerima dakwah.
Pada awalnya, Tabligh muncul sebagai sebuah aktivitas yang terinspirasi dari tindakan Rasulullah SAW dan para sahabat beliau. Rasulullah SAW sendiri melakukannya dan kemudian diikuti oleh para sahabat, khususnya oleh golongan as-Sabiqunal Awwalun, yaitu mereka yang menjadi penganut Islam pertama kali dan mempunyai sifat penyampain ajaran.
Tabligh artinya berbeda dengan khutbah Jumat atau salat Id yang merupakan bagian dari ibadah terstruktur. Dapat dilakukan dengan kreativitas masing-masing mubaligh (penceramah). Tidak ada aturan baku atau rukun tertentu yang mengatur pelaksanaannya seperti halnya dalam khutbah Jumat. Bisa dilakukan di berbagai waktu dan tempat, asalkan dilakukan dengan sopan dan sesuai dengan tata cara yang benar.
Secara garis besar, tujuan dalam tabligh artinya mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan cara mengajak umat Islam untuk mengamalkan kebaikan sebagaimana yang terdapat dalam Alquran dan Hadis. Melalui kegiatan ini, diyakini bahwa dapat membawa manfaat bagi kehidupan sosial seseorang.
Selain itu, juga dianggap mampu memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hidup. Selain manfaat sosial dan spiritual, menyampaikan dan mengikuti juga diyakini akan menguatkan keimanan seorang Muslim.
Dalam Islam fungsinya adalah menyampaikan risalah dengan cara yang tidak memaksakan dan dilakukan dengan jelas serta bermetode. Diharapkan berjalan pada tiga hal penting: akidah (keyakinan), ibadah (ibadah ritual), dan muamalah (hubungan sosial).
Membantu mengembangkan dan meningkatkan kesadaran spiritual, mental, intelektual, dan fisik individu yang menjadi objek penyampaian ajaran
Menguatkan potensi dalam berbagai aspek, terutama dalam sektor ibadah, akidah, dan muamalah.
Menyediakan pelatihan dan kesempatan kepada para pelaku tabligh artinya menyampaikan ajaran agar mereka dapat menerapkan ilmu dan amalnya, serta memberikan harapan hidup yang bermakna.
Pentingnya sifat tersebut tercermin dalam dalil berdasarkan Q.S Al-Maidah/5: 67 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ
Latin: yā ayyuhar-rasụlu ballig mā unzila ilaika mir rabbik, wa il lam taf’al fa mā ballagta risālatah, wallāhu ya’ṣimuka minan-nās, innallāha lā yahdil-qaumal-kāfirīn
Artinya: "Wahai utusan! Utarakanlah wahyu yang telah Tuhan berikan kepadamu. Jika engkau tidak melaksanakannya, berarti engkau belum menyampaikan pesan-Nya. Allah melindungimu dari kemungkinan gangguan orang lain. Sesungguhnya, Allah tidak memberikan bimbingan kepada mereka yang ingkar."
Oleh sebab itu, peran penting sifat ini dalam masyarakat dapat dipahami dari beberapa aspek yang berdampak positif pada kehidupan individu dan masyarakat secara keseluruhan, seperti:
Sifat tabligh artinya memainkan peran kunci dalam menyebarkan nilai-nilai agama, etika, dan moral yang terkandung dalam ajaran agama. Ini membantu memperkuat fondasi spiritual dan moral masyarakat, sehingga orang lebih cenderung menjalani kehidupan dengan etika yang baik dan penuh toleransi.
Aktivitas ini membantu memperkuat keimanan dan ketakwaan individu. Dengan menyebarkan pesan agama, seseorang menjadi lebih sadar akan kewajibannya terhadap Tuhan dan sesama. Hal ini dapat membentuk masyarakat yang lebih berakhlak baik dan lebih bertanggung jawab.
Tabligh artinya membantu membangun kesadaran sosial di antara anggota masyarakat. Dengan saling berbagi informasi tentang ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan, masyarakat menjadi lebih peduli dan responsif terhadap masalah sosial dan kebutuhan sesama.
Orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya dapat berkumpul dan berinteraksi untuk berbagi ajaran agama. Ini menciptakan ikatan sosial dan persatuan di antara anggota masyarakat yang berbeda-beda, membantu mengurangi perpecahan dan konflik.
Tabligh artinya membantu mengatasi ketidaktahuan tentang agama dan mengoreksi kesalahan yang dapat menyebabkan persepsi negatif terhadap agama tertentu. Dengan menyebarkan informasi yang benar, masyarakat dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran agama dan hidup secara damai bersama.
Pesan-pesan kedamaian dan toleransi dapat disebar dalam masyarakat. Ini berarti menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan bebas dari konflik atau kekerasan.
Meningkatkan Kualitas Kehidupan
Tabligh artinya dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mempromosikan ajaran agama yang mendorong perilaku baik dan bermanfaat, masyarakat dapat mencapai kedamaian dan kemajuan sosial.
Dalam buku Panduan Lengkap Mengenai Islam, karya Suprihadi (2013: 22), sifat wajib bagi rasul tabligh artinya suatu tindakan menyebarkan ajaran wahyu. Sebagai bentuk penghargaan terhadap karakter yang dimiliki oleh para rasul, kita pun seharusnya mempraktikkan contoh tersebut yang bisa kita lihat dalam kehidupan kita termasuk:
Dengan demikian, umat Islam dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik dan memberi manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan dunia di sekitar kita. Mari berperan aktif dalam menerapkan sifat tabligh yang dimiliki rasul untuk mencapai kedamaian dan keberkahan bagi seluruh umat manusia. Semoga bermanfaat!
Editor : Sari
Tag : #tabligh artinya #sifat tabligh #islam #tujuan tabligh #contoh sifat tabligh