Gawat! Stok Darah di PMI Pematang Siantar per September Kosong

PARBOABOA, Pematang Siantar - Meningkatnya permintaan membuat stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara per September 2023 kosong.

Hal itu dibenarkan Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Pematang Siantar, Abadi Sinaga kepada PARBOABOA, Jumat (29/9/2023).

"Semua golongan darah memang saat ini lagi kosong per bulan ini," tegasnya.

Abadi juga mengakui PMI Pematang Siantar kewalahan mencukupi permintaan darah dari sejumlah rumah sakit seperti RSUD Djasamen Saragih maupun RS Vita Insani. Saat ini yang paling dibutuhkan adalah stok darah golongan O dan A.

Selain rumah sakit di Kota Pematang Siantar, permintaan darah juga dari luar daerah, seperti RS Perdagangan, RS Pematang Raya, RS Tebing Tinggi hingga Balige. Permintaan tersebut, kata Abadi, tidak bisa menolak atas dasar kemanusiaan.

"“Siapa pun yang meminta, tidak bisa kita tolak. Sekarang yang terpenting kebutuhan stok darah itu ada atau tidak, itu yang perlu diperhatikan. Kita masih secara manual memberikan informasi dan memenuhi kebutuhan pasokan darah dan selalu menerima siapapun yang mau mendonorkan darahnya. Dengan catatan berbadan sehat," ungkapnya.

Saat ini kebutuhan darah untuk Kota Pematang Siantar dan sekitarnya per bulan mencapai 700 hingga 800 kantong. Adapun darah yang paling sering dibutuhkan yakni jenis Whole Blood (WB) untuk rhesus A positif sebanyak 160 kantong, yang berjenis Packed Red Cell (PRC) sebanyak 42 kantong dan Thrombocyte Concentrate (TC) sebanyak 118 kantong serta persediaan darah golongan O rhesus positif jenis WB sebanyak 320 kantong.

Kemudian, kebutuhan darah golongan darah B rhesus positif sebanyak 120 kantong, dengan jenis WB sebanyak 30 kantong , PRC sebanyak 30 kantong dan TC sebanyak 40 kantong. Untuk golongan darah AB rhesus positif sebanyak 200 kantong dengan jenis WB sebanyak 48 kantong, PRC sebanyak 112 kantong dan TC sebanyak 40 kantong.

"Hal itu menjadi kebutuhan mendesak yang perlu segera dipenuhi. Kita mengajak masyarakat mendonorkan darahnya," kata Abadi.

Salah satu upaya mengantisipasi kebutuhan darah, PMI Pematang Siantar berkomunikasi dengan keluarga penerima donor darah untuk mendonorkan satu kantong darah dengan golongan yang cocok, imbuh Abadi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh PARBOABOA dari salah satu tenaga medis di RS Vita Insani, kekosongan stok darah dari PMI Kota Pematang Siantar terjadi pada tanggal 18 hingga 29 September.

Kurangnya Manajemen Basis Data Pendonor

Menyikapi kekosongan stok darah di PMI Pematang Siantar, akademisi dari Universitas Sumatra Utara (USU), Heru Santosa menilai hal tersebut terjadi karena manajemen basis data masih dilakukan secara manual.

"Dengan pengelolaan yang seperti ini membuat pihak PMI kesulitan ketika mencari data riwayat donor terakhir pendonor, terutama penanganan bagi pasien dengan kondisinya paling parah dan jenis permintaan darah yang diajukan sifatnya segera tidak terpenuhi," ujarnya kepada PARBOABOA, Jumat (29/9/2023).

Dengan sistem yang terintegrasi, lanjut Heru, PMI harusnya bisa mengelola permintaan darah dengan melihat data permintaan darah yang telah diajukan melalui dokter di rumah sakit.

"Sebenarnya saat ini informasi semakin mudah diakses dengan bantuan teknologi. Namun yang menjadi pertanyaan mengapa membuat jumlah orang yang mendonorkan darah semakin minim? Padahal, kebutuhan pasokan darah tersebut untuk menyelamatkan nyawa orang lain sangat tinggi," katanya.

Adapun hal-hal baru yang bisa diterapkan PMI Pematang Siantar, kata Heru, di antaranya pengelolaan data akan memudahkan menginput data, mencari data dengan periode tertentu serta mencetak laporan data pendonor. Termasuk mengirim informasi kebutuhan darah darurat serta mengingatkan pendonor melalui notifikasi email maupun aplikasi perpesanan.

"Perlunya mengelola data stok darah dengan data yang terintegrasi, sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai stok darah yang tersedia di PMI. Ini yang harus diperbaiki untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," imbuhnya.