Kebiasaan Aneh, Seorang Anak di Tanjungbalai Kecanduan Minum Bensin

PARBOABOA, Tanjungbalai - Kebiasaan aneh sorang anak berinisial AY (10) di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut) ini sangat berbahaya untuk kesehatannya. AY sering menghirup dan meminum bensin hingga ketergantungan.

Ibunda dari AY, Ucy Ruby Atmaja menyebutkan kebiasaan aneh itu sudah dilakukan AY selama 6 tahun. Ucy yang curiga karena AY berbau bensin, kemudian diam-diam mengikuti dan melihat AY sedang meminum bensin.

Setelah ditanya, AY mengaku mengkonsumsi bensin setelah diajari seorang pria.

"Jadi sudah sekitar enam tahunan anak saya mengkonsumsi bensin. Sering saya larang, cuma dia selalu mencari kalau lagi kepingin. Sudah sempat dia lupa, tapi ingat lagi dan diminumnya lagi," paparnya.

Setelah meminum bensin, AY pun mengalami ilusi seperti orang mabuk. Dia juga gelisah jika tak meminum bensin. Kebiasaan itu pun diketahui oleh teman-temannya. AY lantas menjadi sasaran perundungan.

“Kalau gak dikasi ya dia cari terus dan ngambil dari kereta (sepeda motor) orang. Gak bisa tidur, gelisah dia kalau gak minum itu. Dia juga jadi bully-an kawan-kawannya karena suka minum bensin," kata Ucy.

Saat ini keluarga sedang berupaya untuk menghilangkan kebiasaan aneh AY itu. AY bahkan sudah putus sekolah setelah diejek teman-temannya.

Ucy berharap anaknya bisa sembuh dari kebiasaan meminum bensin. Sehingga bocah tersebut bisa beraktivitas seperti anak-anak lainnya dan kembali sekolah.

Saat diperiksa oleh dokter di Balai Pengobatan Lanal Tanjungbalai, AY mengeluhkan sakit di bagian perut

"Dari pemeriksaan fisik dia mengeluhkan perutnya kembung dan ada gejala sempat mual tapi tidak muntah. Sejauh ini masih bagus karena dia sudah agak lama tidak mengkonsumsi. Karena orangtuanya memperhatikan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dari anak tersebut," kata Kepala Balai Pengobatan dr Kurnia Budi.

dr Kurnia Budi mengungkapkan, Lanal TBA yakni memberikan pengobatan awal untuk AY.

"Kami memberi perhatian khusus terhadap anak tersebut. Memberikan edukasi dan pengobatan awal. Baik untuk sang anak dan orangtuanya. Untuk meghilangkan kebiasaan buruknya, serta pemberian obat dan vitamin. Karena anak ini susah makan. Jadi kita berikan vitamin," tandasnya.