parboaboa

Baru 11 Sekolah di Pematang Siantar Menerapkan Kurikulum Mandiri

Regina | Daerah | 23-08-2022

Sekolah Penggerak yang Ada di Pematang Siantar (foto: parboaboa/regina)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar menyebut ada 11 sekolah setingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang menerapkan sistem pembelajaran kurikulum merdeka.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar, Lusamti Simamora mengatakan, ke 11 sekolah yang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka, di antaranya SD Percontohan, SD 122366, SMP Kalam Kudus, SD dan TK Methodist, di mana semuanya kategori sekolah penggerak.

Dijelaskan Lusanti, pihaknya masih melakukan sosialisasi pembekalan kepada guru-guru. Selain itu, sekolah penggerakan nantinya akan diberikan anggaran dalam bentuk bantuan operasional sekolah (BOS).

“Akan ada BOS kinerja dan bimbingan terhadap tenaga pengajar oleh Kementrian Pendidikan. Untuk biaya di awal sebelum pandemi itu sekitar Rp150 juta per sekolah penggerak, namun tahun lalu ada pengurangan anggaran sebanyak 50 persen karena pengalihan dana,” kata Lusamti.

Guru Belum Siap

Tenaga pengajar di Pematang Siantar yang sudah menerapkan kurikulum mandiri mengaku belum siap. Hal itu dikatakan salah satu Guru PJOK di SMP Negeri 4, Eva.

Eva menyebut, fasilitas sekolah yang belum memadai menjadi salah satu penyebab ketidak siapan dalam menerapkannya. 

“Ya kan kegiatannya kita harus berfokus ke anak-anak, jadi gimana caranya anak-anak berminat terhadap pelajaran tersebut. Jadi, kendala utama di sekolah ini ya sarana dan prasarana, seperti lapangan, buku bacaan,” kata Eva.

Eva juga mengatakan, kepada orang tua diharapkan ikut mengambil peran pembekalan anak dari rumah.

“Kalau misalnya diterapkan, seharusnya orang tua juga ikut dibina dalam membekali anak dari rumah, karena kalau berharap langsung bisa tanpa arahan dari orang tua, kami guru-guru kwalahan,” ucapnya.

Terpisah, wawancara dilakukan dengan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMP Negeri 1 Pematang Siantar, K Saragih yang sudah menerapkan sistem pembelajaran kurikulum mandiri.

Kepada Parboaboa, Saragih mengatakan, jika dia merasa kurang tertarik (excited)dengan pemberlakuan kurikulum mandiri di setiap sekolah. Alasannya karena siswa dibebaskan memilih apa yang ingin dilakukan dengan latar belakang minat belajar siswa.

“Pesimis saya. Nanti ada siswa yang bilang gak mau belajar bahasa Inggris sama bapak, ya kita sebagai guru tidak bisa melarang. Kan itu minatnya,” kata K Saragih.

Saragih juga mengatakan tentang fasilitas sekolah yang harus dilengkapi karena minat siswa yang harus diperhatikan.

“Jadi, kalau ada siswa yang suka tawuran, maka sekolah harus menyediakan arena tinju demi menunjang minat dan bakat siswa.

"Kurikulum ini kan di adopsi dari negara luar, ya belum sesuai dengan kemampuan dan karakter siswa yang ada di Indonesia. Kalau mau dibandingkan dengan yang di kota besar dan daerah terpencil, pasti bedalah,” katanya kembali menutup penjelasan.

Editor : -

Tag : #sekolah    #pendidikan    #daerah    #kurikulum    #siswa   

BACA JUGA

BERITA TERBARU