parboaboa

Menelusuri Keajaiban Rumah Kaca Simanindo: Permata Tersembunyi di Samosir

Jeff Gultom | Daerah | 11-04-2024

Tampak Depan Rumah Kaca Simanindo (Foto: PARBOABOA/Jeff Gultom)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Di tengah hamparan keindahan alam Samosir yang menakjubkan, tersembunyi sebuah permata yang berkilau – Rumah Kaca Simanindo.

Letaknya yang strategis, berada di antara museum kuno dan pantai berpasir putih yang memukau, menjadikannya sebuah oase bagi setiap pengunjung.

Ketika matahari mulai terbenam dan ombak berbisik, Rumah Kaca Simanindo yang terletak di kabupaten Samosir, Sumatra Utara ini, berdiri megah, memancarkan cahaya magis yang mampu memikat hati siapa saja dengan pesonanya yang tiada tara.

Halaman depan rumah tampak indah. Beragam tanaman yang dirawat dengan maksimal siap menenangkan jiwa siapapun yang lelah setelah perjalanan panjang melintasi lautan menuju dermaga Simanindo.

Di sini, masa lalu dan masa kini berpadu dalam harmoni yang unik. Sebuah lonceng besi mini yang tergantung di pintu berwarna biru muda menjadi saksi bisu atas keindahan yang telah lama terpendam. Lonceng tua itu, mengingatkanku  pada  lonceng gereja.

Memasuki rumah ini, pengunjung langsung dihadapkan pada tumpukan buku-buku tua yang menyimpan cerita dari berbagai zaman.

Dinding-dindingnya yang dihiasi foto hitam putih rapi terpasang, seakan mengajak kita melintasi cerita sang pemilik hingga ke masa kini.

Suasana rumah yang nyaman seolah membawa kita kembali ke era 1970-an, dengan peralatan rumah tangga klasik yang menambah nuansa nostalgia.

 

Tiolina Sinambela (Foto: Parboaboa/Jeff Gultom)

Pada hari yang cerah dan penuh kebahagiaan itu, saya berkesempatan bertemu dengan Tiolina Sinambela, penjaga sekaligus pengelola Rumah Kaca Simanindo.

Wanita paruh baya ini menyambutku dengan kehangatan. Rambut putihnya yang berurai indah dan gaun yang ia kenakan, menambah aura keceriaan dan semangat yang terpancar dari wajahnya.

Rumah Kaca Simanindo tidak sekadar tempat; itu adalah cerita hidup, sebuah perjalanan melalui waktu, dan sebuah undangan untuk merasakan keajaiban yang tak lekang oleh waktu.

Di bawah sinar matahari yang cerah, Tiolina membagikan cerita tentang Rumah Kaca pertama di daerah ini, sebuah konstruksi yang menawan di tengah arsitektur tradisional.

Dengan tatapan penuh makna, ia mengajakku menyelami sejarah yang tersimpan di balik dinding-dinding transparan tersebut.

Rumah Kaca Simanindo, sebuah permata berusia seabad, telah menjadi saksi bisu atas tiga generasi; dimulai dari Kepala Nagari, Panualang Sidauruk, hingga kepada sang narator cerita ini.

Dibangun oleh pemerintah Belanda sebagai penghargaan, rumah ini menjadi simbol kebanggaan dan warisan tak tergantikan.

Transformasi Rumah Kaca menjadi 'Living Museum' adalah buah dari semangat Tiolina, yang mengubahnya menjadi pusat kebudayaan.

Dilengkapi dengan taman bunga yang memikat, coffee shop yang nyaman, dan serambi yang indah, Rumah Kaca Simanindo membuka pintunya bagi siapa saja yang mencari pengalaman autentik dan menenangkan.

Meski dihantam pandemi COVID-19, Tiolina tetap berdedikasi untuk pelestarian sejarah dan keindahan alam. Dia bahkan menginvestasikan dana pribadinya untuk menjaga operasional rumah ini.

Berpegang teguh pada prinsipnya, Tiolina memilih untuk menjaga sejarah dan kedekatan dengan alam daripada keuntungan finansial.

Berkat kegigihannya, Rumah Kaca Simanindo tetap berdiri sebagai monumen keindahan dan sejarah yang tak terlupakan. Tempat ini telah menjadi saksi kisah-kisah berharga masa lalu dan kebanggaan masyarakat di Kecamatan Simanindo,

Editor : Norben Syukur

Tag : #samosir    #rumah kaca simanindo    #daerah    #rumah kaca    #samosir    #tiolina sinambela   

BACA JUGA

BERITA TERBARU