sondang | Ekonomi | 03-08-2021
PARBOABOA,Malang
- Pengelola
dan pelaku usaha di mal Malang raya mengalami kerugian miliaran rupiah akibat Penerapan
PPKM level 4. Bahkan sejak 3 Juli 2021 kerugian ini sudah tercipta hingga awal
Agustus 2021.
Suwanto, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia
(APPBI) Malang Raya mengakui bahwa sejak adanya penerapan PPKM darurat, hampir
setiap hari Ia rugi ratusan juta hingga miliaran rupiah. Angka ini dihitung
dari perputaran uang yang biasanya muncul sebelum PPKM darurat.
“Ratusan miliaran kerugian, dari transaksi seluruh mal di
Malang raya, kami sudah kehilangan ratusan miliar,” kata Suwanto pada Selasa
(3/8).
Setidaknya ada puluhan miliar rupiah kerugian yang dialaminya
selama satu bulan terakhir di pusat perbelanjaan yang dikelolanya yaitu Lippo
Plaza Batu Mall.
Kerugian yang dialami pengelola setiap mal mencapai Rp 3 –
5 miliar setiap harinya. Bila di Malang raya terdapat 9 pusat perbelanjaan
artinya ada kerugian Rp 27 miliar setiap harinya. Sedangkan ada Rp 837 miliar
kerugian selama 30 hari dari para pengelola mal.
“Sebelum PPKM kelasnya hypermarket Rp 600 - 800 juta
sehari, Matahari separuhnya, belum kalau yang kecil - kecil. Itu satu mal,
kalau dua mal, tiga mal, kalikan saja, kalau 9 mal saya nggak bisa
membayangkan,” kata Suwanto.
“Satu hari sudah berapa miliar, satu mal saja Matos saja
bisa yang hilang Rp 3 - 5 miliar per hari, logikanya gitu detailnya nggak tahu,
itu hitungan kasarnya. Belum di Batu, belum Transmart, belum yang lain. Itu
dikalikan 30 hari tinggal berapa, ratusan miliar,” tambahnya.
Angka itu dikatakan Suwanto, masih terbilang kecil
dibandingkan dengan Kota Surabaya. “Di Surabaya sudah triliunan, mal sudah
besar - besar, kalau kami nggak sampai,” pungkasnya.
Pada penerapan PPKM level 4 ini mal masih tetap tak diperbolehkan beroperasi. Pemerintah hanya memperbolehkan supermarket, restoran, dan pasar swalayan saja, yang diizinkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB, dengan kapasitas 50% pengunjung.
Editor : -
Tag : #ekonomi #daerah #nasional