parboaboa

Memahami Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi, Lengkap dengan Penemu Teori dan Jenisnya

Nada Lingga | Sains | 02-08-2023

Proses Terjadinya Pelangi (iStockPhoto)

PARBOABOA - Pelangi adalah fenomena alam yang menghasilkan pemandangan indah berupa busur warna di langit setelah hujan turun. Keberadaannya selalu menyenangkan dan menjadi daya tarik bagi banyak orang

Proses terjadinya pelangi seringkali dianggap sebagai simbol keindahan, keajaiban, dan harapan. Cerita di balik keberadaannya pun bahkan kerap menjadi manifestasi dalam banyak mitos dan legenda pada berbagai budaya di seluruh dunia.

Misal dalam mitologi Yunani kuno, pelangi dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia para dewa.

Sedangkan di beberapa budaya pribumi, pelangi dianggap sebagai hadiah dari para dewa sebagai tanda persahabatan dan perdamaian.

Lantas, bagaimana sebenarnya proses terjadinya Pelangi yang membuatnya menjadi salah satu fenomena paling disukai saat ini? Berikut, Parboaboa sudah menjelaskannya lewat artikel di bawah ini.

Pengertian Pelangi

Pengertian Pelangi (Foto: Freepik) 

Dalam penjelasan Education.nationalgeographic.org, sebenarnya pelangi adalah ilusi optik. Artinya, keberadaannya tidak benar-benar ada di langit.

Proses terjadinya pelangi dipengaruhi oleh adanya cahaya matahari (sebagai sumber utama) ataupun cahaya lain yang membuat fenomena ini muncul.

Terjadinya busur spektrum ini disebabkan oleh cahaya matahari yang melewati tetesan-tetesan air di udara dan mengalami pembiasan, pembelokan, dan pemantulan dalam tetesan-tetesan air tersebut.

Dalam hal ini, cahaya putih matahari yang sebenarnya merupakan kombinasi dari semua warna dalam spektrum cahaya terlihat, memasuki tetesan-tetesan air dan mengalami pemantulan pada permukaan dalam tetesan.

Pada saat bersamaan, cahaya tersebut mengalami pembelokan (refraksi) saat masuk dan keluar dari tetesan-tetesan air tersebut.

Akibatnya, cahaya terlihat memisahkan diri menjadi spektrum warna pelangi yang berbeda, yaitu merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Usai proses terjadinya pelangi selesai, akan ada kumpulan warna-warna yang membentuk lengkungan indah dan membentang di langit.

Biasanya, kita dapat melihat setengah lingkaran pelangi karena bagian lainnya tertutup oleh tanah atau lanskap.

Namun, terkadang dalam kondisi penerbangan atau di ketinggian tertentu, kita dapat melihat lingkaran pelangi penuh.

Siapa Penemu Teori Pelangi?

Ilustrasi Penemu Teori Pelangi (Foto: Freepik) 

Teori tentang fenomena busur spektrum ini melibatkan pemahaman tentang cahaya dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan tetesan-tetesan air di udara. Pemahaman akan hal ini melibatkan beberapa tokoh ilmiah dan ilmuwan dari berbagai waktu.

Salah satu tokoh penting dalam memahami teori pelangi adalah Ibn al-Haytham, seorang ilmuwan Muslim dari abad ke-11 yang juga dikenal dengan nama Alhazen.

Pada abad ke-11, Alhazen telah menggambarkan secara akurat bagaimana cahaya memantul dan mengalami pembelokan saat melewati tetesan-tetesan air. Karyanya, "Kitab al-Manazir" (Buku Optik), menjelaskan prinsip-prinsip pembelokan cahaya dan menguraikan bagaimana cahaya memantul pada cermin cembung dan cermin cekung.

Namun, teori modern tentang pelangi dikembangkan lagi oleh ilmuwan Prancis bernama René Descartes dan ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snellius (juga dikenal sebagai Snell).

Pada tahun 1637, Descartes menulis tentang refleksi dan refraksi cahaya dalam karyanya "La Dioptric" dan menjelaskan bagaimana cahaya yang memasuki tetesan-tetesan air dapat memantul dan membentuk pelangi.

Penemuan Snellius tentang hukum pembiasan cahaya (Hukum Snell) pada tahun 1621 juga merupakan bagian penting dalam pemahaman tentang fenomena pelangi.

Jenis-jenis Pelangi

Jenis-jenis Pelangi (Foto: Freepik) 

Dalam proses terjadinya fenomena alam ini, ternyata tidak hanya 1 jenis saja yang bisa dihasilkan oleh pembiasan cahaya ini. Beberapa jenis pelangi antara lain yaitu:

1. Pelangi Primer

Pelangi primer adalah pelangi biasa yang sering kita lihat setelah hujan turun. Ia juga disebut sebagai "Rainbow Primary" dalam bahasa Inggris.

Pelangi primer terbentuk ketika sinar matahari memantul dan dibelokkan oleh tetesan hujan di atmosfer bumi.

Warna-warna pada pelangi primer mengikuti urutan yang khas dan membentuk busur warna yang indah di langit. Urutan warna pada pelangi primer, dimulai dari bagian luar hingga bagian dalam, adalah sebagai berikut:

2. Pelangi Sekunder

Melansir dari website resmi Kemdikbud.go.id, jenis pelangi sekunder terbentuk ketika cahaya matahari memantul dua kali di dalam tetesan hujan.

Saat proses terjadinya pelangi ini, fenomena ini akan menghasilkan dua busur warna, dengan warna-warna Pelangi yang lebih pucat daripada pelangi primer. Pelangi sekunder juga terletak lebih rendah di langit daripada pelangi primer.

3. Pelangi Ganda

Di beberapa kejadian, kamu mungkin pernah menemukan pelangi ganda saat menemukan busur warna ini dilangi. Apa itu pelangi ganda?

Mengutip dari Education.nationalgeographic.org, pelangi ganda adalah pelangi redup yang muncul di atas pelangi primer.

Proses terjadinya pelangi ganda disebabkan oleh cahaya cahaya yang dipantulkan dua kali dalam rintik hujan. Akibatnya, warna merah dalam spektrum pelangi sekunder dibalik, dan bagian ungu berada di luar.

4. Pelangi Kembar

Pelangi kembar terbentuk ketika ada dua pelangi primer yang terbentuk bersamaan. Fenomena ini dapat terjadi karena pantulan cahaya matahari di dua kumpulan tetesan hujan yang berbeda.

Pelangi kembar adalah fenomena langka dan indah yang menjadi daya tarik bagi para pengamat alam.

5. Pelangi Bulan

Pelangi bulan atau "moonbow" adalah pelangi yang terjadi pada malam hari ketika cahaya bulan memantul di tetesan embun atau kabut.

Warna-warna pelangi bulan cenderung lebih pucat dan sulit terlihat karena intensitas cahaya bulan yang lebih rendah daripada sinar matahari.

6. Pelangi Api

Jenis pelangi api atau "fire rainbow" merupakan fenomena optik langka yang terbentuk di awan tinggi. Ia memiliki warna-warna yang sangat cerah dan mencolok, mirip dengan warna api.

Pelangi api terbentuk karena pembiasan cahaya matahari di kristal-kristal es di awan tinggi.

7. Supernumerary Rainbows

Supernumerary rainbows, atau dalam bahasa Indonesia disebut "Pelangi Supernumerary," adalah fenomena alam tambahan yang muncul di sekitar pelangi utama.

Pelangi ini terbentuk oleh efek interferensi cahaya dalam tetesan hujan, mirip dengan apa yang terjadi pada fenomena cincin Newton.

Pelangi supernumerary ditandai oleh beberapa garis tambahan atau warna-warna pucat yang terletak di bagian dalam pelangi utama.

Garis-garis tersebut tampak seperti "gumpalan" atau "gelombang" yang mengelilingi pelangi utama. Warna-warna pada pelangi supernumerary juga lebih lembut dan pucat dibandingkan dengan warna-warna pada pelangi utama.

8. Reflected Rainbows

Pelangi terpantul, atau dalam bahasa Inggris disebut "Reflected Rainbows," adalah fenomena alam di mana pelangi terbentuk oleh pantulan cahaya matahari pada permukaan air.

Fenomena ini terjadi ketika cahaya matahari memantul di air, seperti genangan di jalan, dan membentuk pola warna-warni yang mirip dengan pelangi biasa.

Pelangi terpantul memiliki karakteristik yang mirip dengan pelangi utama, tetapi seringkali lebih kecil dan lebih pucat.

Proses Terjadinya Pelangi Singkat

Prosesi Terjadinya Pelangi (Foto: Freepik) 

Jika dijelaskan secara singkat, proses terjadinya pelangi dapat dijabarkan sebagai berikut:

Cahaya Matahari

Proses terjadinya pelangi secara singkat terbentuk ketika cahaya matahari, yang terdiri dari berbagai warna dalam spektrum cahaya terlihat, memasuki atmosfer bumi.

Pembelokan (Refraction)

Ketika cahaya memasuki tetesan-tetesan air di atmosfer, cahaya tersebut mengalami pembelokan (refraksi) karena kecepatan cahaya berubah saat berpindah dari medium udara ke medium air.

Pembiasan (Dispersion)

Selain pembelokan, cahaya juga mengalami pembiasan (dispersi) saat masuk dan keluar dari tetesan air. Ini terjadi karena indeks refraksi cahaya berbeda-beda untuk setiap panjang gelombang cahaya (yang sesuai dengan warna yang berbeda dalam spektrum cahaya).

Pemantulan dalam Tetesan Air

Cahaya yang telah mengalami pembelokan dan pembiasan kemudian memantul di dalam tetesan air. Pemantulan ini memantulkan cahaya kembali ke arah asalnya, membentuk sudut tertentu terhadap cahaya matahari.

Pembentukan Spektrum Warna

Akibat pembelokan dan pembiasan ini, cahaya terlihat memisahkan diri menjadi spektrum warna yang berbeda, yaitu merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Inilah yang memberikan efek visual dari pelangi yang indah.

Hasil akhir dari interaksi cahaya dengan tetesan-tetesan air adalah terbentuknya pelangi, dengan warna-warna yang khas dan membentang di langit.

Hasil dari proses terjadinya pelangi menjadi objek keajaiban dan keindahan alam yang menakjubkan bagi manusia sepanjang sejarah.

Nah, begitulah penjelasan tentang bagaimana proses terjadinya pelangi secara singkat, lengkap dengan teori dan jenisnya. Dengan memahami fenomena ini, kamu akan lebih menyadari ada banyak keajaiban-keajaiban alam yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Semoga ulasan ini bermanfaat!

Editor : Ester

Tag : #proses terjadinya pelangi    #proses terjadinya pelangi secara singkat    #sains    #jenis pelangi    #pelangi adalah    #warna pelangi   

BACA JUGA

BERITA TERBARU