Produksi Padi di DKI Jakarta Menurun Akibat Hama dan Alih Fungsi Lahan

PARBOABOA, Jakarta – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta mengklaim produksi padi di DKI Jakarta mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Salah satu petugas penyuluhan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Teguh mengatakan, penurunan dipengaruhi faktor cuaca dan hama, menyebabkan ada sebagian wilayah pertanian yang mengalami gagal panen.

“Selain faktor cuaca, masalah utamanya ada di hama yang mengakibatkan sebagian hasil dari produksi padinya mengalami kegagalan,” kata Teguh saat ditemui Parboaboa di Kantor Dinas KPKP DKI Jakarta, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).

Teguh mengatakan, angka penurunan laporan tersebut berasal dari Jakarta Utara dibandingkan dengan Jakarta lainnya.

“Laporan hama yang kita terima itu dari petani Jakarta Utara,” kata Teguh.

Teguh menjelaskan, penurunan hasil produksi padi juga ada disebabkan alih fungsi lahan menjadi tempat sarana dan prasarana di beberapa wilayah Jakarta.

“Jadi tahun kemarin itu sebagian lahan digunakan untuk pemakaman umum COVID-19 di Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara dan Jakarta Barat jadi tempat komplek perumahan,” kata Teguh.

Teguh merinci, berdasarkan hasil Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah produksi padi sepanjang Januari-September 2022 sebesar 2.225,64 ton gabah kering giling (GKG), angka itu menurun 17,73 persen (479,66 ton GKG) dibandingkan 2021.

Pada periode Oktober dan Desember 2022 diperkirakan mencapai 28,43 ton GKG.

“Kalau untuk 2022 ini diperkirakan ada 2.2741,38 ton GKG dibandingkan tahun lalu mencapai total 3.249,47 ton GKG,” kata Teguh.

Teguh menegaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta akan menghitung hasil produksi padi sepanjang 2022 di akhir tahun.

“Kalau kita hanya bisa memberikan perkiraan sementara saja, jadi kalau untuk hasilnya nanti akan dihitung bagian BPS DKI Jakarta, biasanya itu dihitung pas di akhir tahun,” tutup Teguh