Jesika | Sains | 02-12-2023
PARBOABOA - Porifera adalah hewan yang kebanyakan hidup di perairan dangkal, laut, dan juga perairan tawar. Umumnya hewan ini disebut dengan Spons.
Porifera hidup menempel pada berbagai macam substrat, seperti bebatuan, pecahan cangkang, hingga batu karang di dasar laut.
Selain itu, porifera bergantung pada partikel-partikel yang tersuspensi di dalam air sebagai makanannya.
Dalam dunia biologi istilah Porifera dikenal sebagai salah satu filum yang termasuk dalam klasifikasi avertebrata, yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Bagi kamu yang penasaran dengan jenis hewan ini, Berikut Parboaboa akan memberi penjelasan terkait apa itu Porifera, lengkap dengan struktur, klasifikasi, ciri, reproduksi dan manfaatnya.
Simak baik-baik, yah!
Dikutip dari Buku Biologi Kelompok Pertanian yang ditulis oleh Deden Abdurahman (2008), hewan spons atau Porifera adalah hewan multiseluler yang paling sederhana, tidak memiliki kepala atau anggota badan lain layaknya hewan.
Oleh karena itu, dihubungkan oleh saluran-saluran yang terbuka di ujungnya dan membentuk pori-pori.
Porifera berasal dari bahasa latin, yakni "porus" yang berarti lubang kecil atau pori-pori, dan "ferre", yang berarti mempunyai atau mengandung.
Dapat disimpulkan bahwa porifera adalah hewan berpori.
Tersebar sekitar 10.000 spesies, sebagian besar Porifera mendiami lingkungan air laut.
Hewan ini cenderung bersifat sessile, artinya mereka hidup melekat pada substrat tertentu.
Keanekaragaman Porifera terlihat dari variasi bentuk, ukuran, dan warna yang dimiliki oleh berbagai spesies.
Klasifikasi umum Porifera seringkali didasarkan pada materi yang membentuk rangkanya.
Melansir dari Buku Pasti Bisa Biologi untuk SMA/MA Kelas X yang ditulis oleh Tim Ganesha Operation,ciri ciri Porifera adalah sebagai berikut.
Porifera memiliki struktur tubuh yang unik, sebagaimana dijelaskan dalam buku Super Modul Biologi SMA Kelas X, XI, dan XII karya Fitri Lianingsih, S.Si dan Sri Lestari Ningsih, S.Si (2018: 122).
Komponen-komponen utama dari struktur tubuh Porifera adalah sebagai berikut:
1. Spongocoel (Rongga Tubuh)
Bagian tubuh Porifera ini merupakan suatu rongga yang disebut spongocoel.
2. Ostia (Lubang Masuk Air)
Ostia adalah lubang-lubang pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalur masuknya air.
3. Osculum (Lubang Keluar Air)
Osculum adalah lubang tempat air keluar setelah melewati tubuh Porifera.
4. Dua Lapisan Sel pada Dinding Tubuh
Dinding tubuh Porifera terdiri dari dua lapisan sel, yaitu lapisan luar yang terdiri dari sel pinakosit sebagai pelindung, dan lapisan dalam yang terdiri dari sel koanosit yang berperan dalam aliran air, penangkapan, dan pencernaan zat makanan.
5. Lapisan Non Seluler (Mesohil)
Di antara sel pinakosit dan koanosit, terdapat lapisan non seluler atau mesohil yang terdiri dari protein bergelatin seperti arkeosit, skleroblast, dan amebosit.
6. Spikula (Penopang Tubuh)
Spikula adalah struktur yang berfungsi sebagai penopang tubuh Porifera. Spikula memiliki variasi bentuk sesuai dengan jenis Porifera, dan terbentuk dari kalsium, serabut spongin, atau kalsium karbonat.
Dilansir dari Buku Siap Menghadapi Ujian Nasional 2009: Biologi SMA/MA yang ditulis oleh R.Gunawan Susilowarno (2008), berdasarkan jenis zat penyusun kerangkanya klasfikasi porifera adalah sebagai berikut;
1. Calcarea
2. Hexatinellida
3. Demospongia
Dilansir dari Buku Biologi untuk SMA KELAS X SEMESTER 2 yang ditulis oleh Istamar Syamsuri, Dkk (2007), macam-macam reproduksi porifera adalah sebagai berikut;
1. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada Porifera terjadi melalui pembentukan kuncup atau tunas.
Kuncup-kuncup ini muncul dari bagian "kaki" tubuh Porifera dan tetap melekat pada induknya.
Apabila dari satu tangkai terbentuk beberapa Porifera baru yang berkumpul, koloni akan terbentuk.
Selain itu, kemampuan regenerasi Porifera sangat tinggi. Jika tubuhnya terpotong, setiap potongan memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
2. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual pada Porifera melibatkan pembentukan sel kelamin atau gamet.
Sel gamet berkembang dari sel amebosit khusus yang disebut arkeosit, yang kemudian membentuk sperma dan ovum.
Spermatozoa yang dihasilkan berenang dalam air untuk mencapai ovum yang berada di mesoglea. Karena satu tubuh Porifera menghasilkan kedua jenis gamet, yaitu gamet jantan dan betina, Porifera termasuk dalam kategori hermafrodit.
Pertemuan sperma dan ovum menghasilkan zigot, dan proses ini terjadi di dalam mesoglea.
Zigot tersebut berkembang menjadi larva bersilia yang berenang mencari tempat untuk menempel.
Setelah menempel, larva akan mengalami inversi, di mana sel-sel berflagela yang semula berada di lapisan luar akan berpindah ke bagian dalam dan bertransformasi menjadi sel koanosit.
Selama perkembangannya, larva bersilia yang telah menempel akan mengalami proses pembalikan lapisan tubuh, sehingga sel koanosit yang sebelumnya berada di lapisan luar menjadi bagian dalam.
Akhirnya, larva ini tumbuh dan berkembang menjadi individu Porifera yang baru.
Porifera tidak terlalu banyak menguntukan manusia, tetapi juga tidak merugikan.
Dikutip dari Buku Biologi untuk SMA KELAS X SEMESTER 2 yang ditulis oleh Istamar Syamsuri, dkk (2007), Porifera menguntungkan karena sposnya (dari spesies Spongie sp) dapat digunakan untuk alat gosok tubuh pada waktu mandi.
Hal ini karena spikula terbuat dari serabut protein spogin yang lunak. Tubuh porifera yang mati ada juga yang digunakan sebagai hiasan.
Demikianlah informasi mengenai pengertian porifera lengkap dengan struktur, klasifikasi, ciri, reproduksi dan manfaatnya. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu, ya.
Editor : Ratni Dewi Sawitri
Tag : #porifera #avertebrata #sains #ciri ciri porifera #contoh hewan porifera #struktur porifera #klasifikasi porifera