Jesika | Ekonomi | 04-10-2023
PARBOABOA - Pasar monopsoni merupakan suatu bentuk pasar yang memiliki banyak penjual, namun hanya terdapat satu pembeli atau disebut dengan pembeli tunggal.
Pasar monopsoni dibentuk oleh sekelompok pembeli yang dapat menentukan harga. Kinerja dari pasar ini memiliki persaingan yang tidak sempurna dan kerap kali dianggap merugikan pedagang.
Pasar Monopsoni juga diartikan sebagai suatu kondisi pasar yang seluruh barang produksinya dibeli oleh satu perusahaan atau individu yang menguasai seluruh penerimaan pasokan barang di wilayah tersebut.
Pasar ini memiliki prinsip yang mirip seperti pasar monopoli, namun yang membedakannya kekuasaan berada di tangan pembeli.
Pada artikel ini, Parboaboa akan menguraikan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan pasar monopsoni, mengidentifikasi ciri-ciri khasnya, membahas kelebihan dan kekurangannya, memberikan contoh konkret, dan mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar ini. Yuk, simak dengan seksama!
Monopsoni berasal dari dua kata Yunani: “monos” yang berarti “tunggal” dan “opsonia” yang berarti “pembelian”.
Dilansir dari Buku Buku Pintar Pelajaran Ringkasan Materi Lengkap dan Kumpulan Rumus Lengkap yang ditulis oleh Drs. Joko Untoro & Tim Guru Indonesia, Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh suatu orang/badan/lembaga (pembeli) dengan penawaran dari sejumlah penjual/produsen.
Misalnya, para peternak sapi yang menghasilkan susu peras hanya bisa menjual produk susunya ke satu pembeli, yakni ke koperasi susu. Dalam pasar ini yang kuat adalah pembeli, sedangkan penjual berada di pihak yang lemah.
Kegiatan pasar ini telah diatur dalam Undang-Undang Pasal 18 Nomor 5 Tahun 1999, tentang:
Dilansir dari Buku Perkembangan Hukum Dagang dalam Perspektif Globalisasi yang ditulis oleh Dr. Murni, S.H., M.Hum, karakteristik pasar monopsoni adalah sebagai berikut:
Dilansir dari Buku Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi yang ditulis oleh Eeng Ahman dan Epi Indriani,berikut kelebihan dan kekurangan pasar ini.
1. Kualitas Barang Terjamin
Kualitas barang terjamin Karena pembeli tunggal mendominasi pasar, mereka memiliki insentif untuk memastikan bahwa barang atau produk yang mereka beli memiliki kualitas yang tinggi. Hal ini karena mereka ingin memastikan bahwa barang yang mereka peroleh memenuhi standar yang diinginkan.
2. Harga Produk Tidak Terlalu Tinggi
Dalam pasar ini, pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan harga yang mereka bayar kepada penjual atau produsen. Hal ini dapat mencegah terjadinya peningkatan harga yang berlebihan karena persaingan terbatas. Sehingga, harga produk biasanya cenderung stabil atau tidak terlalu tinggi.
1. Produsen Berada pada Posisi yang Lemah
Dalam pasar ini penjual atau produsen seringkali berada pada posisi yang lemah. Mereka memiliki sedikit pilihan dalam hal pembeli dan cenderung menerima penawaran harga yang ditentukan oleh pembeli tunggal.
2. Produk yang Dianggap Rendah Mutu Tidak Akan Dibeli
Pembeli dalam pasar ini memiliki kekuasaan besar dalam menentukan produk apa yang akan mereka beli. Produk yang dianggap memiliki mutu rendah atau tidak memenuhi standar yang diinginkan oleh pembeli dapat ditolak atau bahkan dibuang oleh pembeli.
3. Produksi yang Tidak Efisien
Produksi yang tidak efisien terjadi Karena pembeli dalam pasar ini biasanya bukan konsumen akhir, mereka mungkin tidak memiliki insentif untuk memastikan efisiensi dalam proses produksi. Hal ini dapat mengakibatkan produksi yang tidak efisien dan penggunaan sumber daya yang tidak optimal.
Menurut situs Investopedia, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya monopsoni, yaitu:
1. Isolasi Fisik
Pasar ini dapat muncul di daerah yang terisolasi secara geografis atau sulit diakses. Biaya transportasi yang tinggi atau kendala geografis dapat membatasi jumlah pembeli potensial dan membuat sulit bagi pesaing untuk memasuki pasar. Hal ini dapat terlihat dalam situasi di mana pasar hanya dapat dijangkau oleh satu pembeli tunggal.
2. Permintaan Produk Terbatas
Ketika permintaan terhadap suatu produk atau jasa sangat terbatas, mungkin hanya ada satu pembeli yang bersedia membeli produk tersebut. Hal ini sering terjadi dalam kasus produk-produk yang memiliki pasar yang sangat kecil atau hanya diminta oleh pelanggan tertentu.
3. Hambatan Masuk
Hambatan masuk yang tinggi dapat menjadi faktor terbentuknya pasar ini. Hambatan tersebut bisa berupa persyaratan modal tinggi, regulasi ketat, atau persyaratan khusus lainnya yang membuat sulit bagi pembeli baru untuk masuk ke pasar dan bersaing dengan pembeli yang sudah ada.
4. Konsolidasi Pasar
Monopsoni dapat terbentuk akibat konsolidasi pasar di mana beberapa pembeli bergabung dan menguasai sebagian besar pasar. Contohnya, penggabungan dua perusahaan besar bisa mengakibatkan pasar yang sebelumnya diisi oleh dua pembeli menjadi dikuasai oleh satu perusahaan.
5. Persyaratan Pemerintah
Dalam beberapa kasus, kebijakan atau peraturan pemerintah dapat menyebabkan terjadinya monopsoni di pasar tertentu. Misalnya, jika pemerintah adalah satu-satunya pembeli suatu produk tertentu, hal ini dapat menciptakan monopsoni. Selain itu, pemerintah dapat mengadakan kontrak yang membatasi siapa saja yang dapat melakukan kontrak dengan penjual atau jumlah yang dapat dipasok oleh produsen ke pasar luas.
Melansir dari Buku Ekonomi 1: SMA Kelas X yang ditulis oleh Dra. Hj. Sukwaiaty, Drs. H. Sudirman Jamal, dan Drs. Slamet Sukamto, berikut beberapa contoh dari pasar ini;
Sebelum mengakhiri artikel ini, penting untuk diingat meskipun pasar monopsoni kurang terkenal, namun pasar ini memiliki peran penting dalam perekonomian modern.
Dengan memahami konsep ini, tentunya kamu dapat lebih bijaksana dalam menghadapi dan memahami dampak dari berbagai aspek ekonomi. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan memperluas pemahaman kamu.
Editor : Ratni Dewi Sawitri
Tag : #pasar monopsoni #pengertian pasar monopsoni #ekonomi #ciri-ciri pasar monopsoni #contoh pasar monopsoni