Jesika | Selera Nusantara | 19-04-2023
PARBOABOA – Sebagai kota dengan latar belakang penduduk yang beragam, Jakarta dikenal dengan kekayaan kulinernya. Salah satu kuliner yang tak bisa dilewatkan ketika berkunjung ke sana adalah nasi ulam.
Dalam sejarahnya, nasi ulam adalah makanan khas Betawi yang menjadi hidangan favorit dan telah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia.
Di Jakarta sendiri terdapat dua jenis nasi campur Betawi yang cukup populer. Pertama, nasi campur Betawi basah yang berasal dari Jakarta Utara dan Pusat. Kedua, nasi campur Betawi kering tanpa kuah yang biasanya ditemukan di Jakarta Selatan.
Penasaran tentang makanan khas yang satu ini? Yuk, intip sejarah dan cara membuat nasi ulam berikut ini!
Nasi ulam adalah kuliner yang menggabungkan berbagai pengaruh budaya. Nasi putih yang diberi taburan serundeng kelapa dan kacang merupakan pengaruh masakan India. Kemudian, kehadiran semur dan perkedel terinspirasi dari kuliner Belanda.
Tak lupa, bihun goreng dan dendeng manis dengan pengaruh masakan Tionghoa juga menjadi bagian dari hidangan nasi ini.
Kata "ulam" dalam bahasa Betawi mengacu pada serundeng kelapa yang merupakan salah satu bahan pelengkap dari hidangan yang sering disebagai nasi campur Betawi ini.
Saat dicampur dengan nasi putih yang masih hangat, serundeng kelapa memberikan rasa gurih dan sedikit pedas yang lezat di lidah.
Melansir dari ensiklopedia Jakarta, nasi yang mirip denga nasi uduk ini sebenarnya merupakan masakan khas Tangerang yang masih dijaga keasliannya, walaupun sekarang tidak banyak lagi orang yang mengenali masakan tersebut di tempat asalnya.
Nasi campur Betawi tidak dikenal di seluruh wilayah komunitas Betawi, baik dalam bentuk basah maupun kering. Nasi berjenis basah hanya populer di kalangan masyarakat Cina Benteng, Petak Sembilan, Pecinan, Tanjung Priok, Kemayoran, Matraman, dan Senen.
Sementara itu, nasi yang kering lebih dikenal di daerah Kayumanis, Tebet, dan Mester Jatinegara. Masyarakat Betawi menyajikan nasi campur Betawi sebagai salah satu menu sarapan pagi .
Biasanya, ulam pada nasi ini dibuat dalam jumlah besar untuk disimpan dan dikonsumsi sewaktu-waktu, serupa dengan serundeng daging yang juga menjadi makanan khas Betawi. Nasi campur Betawi dahulu kerap disajikan dalam acara hajatan di daerah Kampung Melayu, Mester (sekarang Jatinegara), dan sekitarnya.
Namun sayangnya, saat ini semakin sulit untuk menemukan pedagang nasi campur betawi. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh popularitas nasi uduk yang lebih mudah ditemukan di permukiman pada pagi hari, atau di warung-warung tenda yang berjajar di pinggir jalan pada malam hari.
Nasi Campur Betawi sekilias mirip dengan nasi uduk. Namun ternyata kedua hidangan ini memiliki perbedaan, lho. Perbedaan dari kedua makanan ini terletak pada cara dan proses memasaknya.
Jika nasi uduk dimasak dengan santan, nasi campur Betawi diolah hanya menggunakan rempah-rempah seperti daun salam, lengkuas, serai, dan jahe. Hal tersebutlah yang menjadikan nasi ini begitu khas dimata masyakrakat.
Meskipun terdapat banyak variasi makanan dari berbagai negara yang terus merambah, nasi camput Betawi tetap menjadi salah satu makanan yang populer hingga saat ini.
- 300 gram nasi hangat
- 150 grm kelapa parut kasar (disangrai)
- 1 sdm minyak untuk menumis
- 4 siung bawang putih
- 2 buah cabai merah
- 50 gram ebi (diseduh, disangrai dan diblender)
- 3 buah kentang (potong agak besar)
- 2 helai daun salam
- 8 buah tahu kulit goreng
- 1 iris lengkuas
- 2 liter air bersih
- kecap manis, garam, gula dan kaldu jamur (secukupnya)
- 3 buah bawang putih
- 5 buah bawang merah
- 4 buah kemiri (disangrai)
- 2 cm kunyit
- 1/2 sendok teh ketumber (disangrai)
- 100 gram bihun (rendam air panas, tiriskan dan aduk dengan kecap manis)
- 1 butir telur
- 1 buah wortel (iris korek api)
- Kol, saei hijau, daun bawang iris
- Bumbu halus bihun goreng: 3 buah bawang putih, 5 buah bawang merah dan 3 buah kemiri.
- 200 gram kacang tanah (goreng)
- 1/2 sdt garam
- 20 buah cabe rawit merah (pedas sesuai selera)
- air secukupnya
- Nasi putih secukupnya
- Abon sapi, bawang goreng, kerupuk merah, emping.
- 3 butir telur (dadar dengan sedikit kaldu jamur dan garam, lalu dipotong)
- Timun iris dan daun kemangi (secukupnya)
Demikianlah informasi terkait nasi ulam serta resepnya yang bisa kamu coba di rumah. Jangan lupa selalu pantau resep lainnya di Parboaboa ya.
Editor : Juni Sinaga
Tag : #nasi ulam #kuliner khas betawi #selera nusantara #resep masakan