Dimas | Kesehatan | 13-06-2022
PARBOABOA, Jakarta – Hipertiroid atau hipertiroidisme merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin secara berlebihan. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti berat badan turun dratis, gemetar, hingga jantung berdebar.
Tiroid sendiri adalah kelenjar yang memiliki bentuk menyerupai kupu-kupu dan terletak di leher bagian depan. Mengutip dari National Health Services, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh, serta mengubah makanan menjadi energi.
Selain faktor-faktor diatas, ada beberapa penyebab lain yang dinilai bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini, di antaranya:
Gejala dari penyakit ini umumnya bisa dirasakan secara perlahan maupun mendadak. Adapun beberapa gejala yang biasa muncul, yaitu:
Penyakit hipertiroid juga dapat menimbulkan beberapa gejala fisik, seperti:
Jika penyakit ini tidak ditangani dengan tepat, maka kemungkinan hipertiroid dapat menjadi beberapa faktor yang dapat meningkatkan munculnya risiko beberapa kondisi medis lainnya. Dilansir dari Healthline, beberapa kondisi tersebut adalah:
Badai tiroid atau thyroid storm adalah kondisi kesehatan langka yang terjadi akibat hipertiroidisme yang tidak diobati. Tubuh memasuki overdrive sebagai akibat dari terlalu banyak hormon tiroid dalam sistemnya.
Badai tiroid adalah kombinasi gejala yang berpotensi mengancam nyawa termasuk detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, dan demam.
Kadar hormon tiroid yang tinggi dapat membahayakan ibu hamil dan janin. Risikonya termasuk keguguran dan kelahiran prematur.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan tipis, yang dapat menyebabkan osteoporosis.
Beberapa orang dengan hipertiroidisme mengembangkan kanker tiroid, yang disebut karsinoma tiroid. Sebuah penelitian melaporkan bahwa kanker tiroid pada pasien hipertiroid lebih "agresif" dan memiliki prognosis yang lebih buruk.
Mengobatai hipertiroid harus bergantung pada usia, kondisi fisik, penyebab yang mendasari hipertiroid, preferensi, hingga seberapa parah gangguan yang dialami.
Berikut adalah ragam pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertiroid.
Kelenjar tiroid Anda akan menyerap yodium radioaktif, yang kemudian akan menyusutkan kelenjar.
Gejala biasanya mereda dalam beberapa bulan dan kelebihan yodium radioaktif akan menghilang dari tubuh dalam beberapa minggu.
Pengobatan ini bisa membuat aktivitas tiroid menjadi lambat hingga tidak cukup aktif (hipotiroid). Perlu juga diingat bahwa Anda mungkin akan mengknsumsi obat setiap hari untuk membuang tiroksin dalam tubuh.
Obat-obatan dapat mencegah produksi hormon tiroid yang berlebihan sehingga gejala hipertiroid akan berkurang secara bertahan. Jenis obat yang digunakan antara lain methimazole (Tapazole) dan propylthiouracil.
Propylthiouracil umumnya dikonsumsi jika tubuh tidak bisa menoleransi methimazole dan efeknya yang bisa merusak hati.
Gejala akan mulai berkurang setelah pengobatan berjalan beberapa minggu atau bulan, tapi pengobatan biasanya akan berlanjut hingga setahun atau lebih.
Pada beberapa pasien, pengobatan ini bisa menghilangkan hipertiroid secara permanen. Namun, beberapa pasien mungkin mengalami kekambuhan.
Beberapa orang yang alergi terhadap obat ini akan mengalami ruam kulit, gatal-gatal, demam atau nyeri sendi. Konsumsi obat juga bisa membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
Operasi pengangkatan tiroid dapat dipilih jika seseorang sedang hamil, dan tidak bisa menjalani terapi yodium radioaktif atau obat antitiroid tidak bekerja dengan baik.
Dalam operasi tiroid, dokter akan mengangkat sebagian besar kelenjar tiroid penderita. Risiko dari operasi ini adalah kerusakan pada pita suara dan kelenjar paratiroid.
Kelenjar paratiroid merupakan empat kelenjar kecil yang berada pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini mengontrol kadar kalsium dalam darah.
Demikianlah seputar informasi mengenai penyakit hipertiroid. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Editor : -
Tag : #hipertiroid #kelenjar tiroid #kesehatan #hormon tiroksin #penyakit graves #kanker