Korsel Pamer Senjata Lewat Parade Militer, Peringatkan Korut Tak Tembakkan Senjata Nuklir

PARBOABOA, Jakarta - Perlombaan senjata antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) makin membuat situasi tegang dan panas. 

Terbaru, Korsel menggelar parade militer skala besar pertamanya dalam satu dekade terakhir pada Selasa (26/9/2023).

Parade militer sehari penuh ini menandai Hari Angkatan Bersenjata Korsel sekaligus sebagai unjuk kekuatan saat negara tersebut mengambil sikap lebih keras terhadap Korut. 

Dalam pidatonya di Pangkalan Udara Seoul, Presiden Yoon Suk Yeol menegaskan, aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat (AS) akan memberikan respons yang luar biasa dan membinasakan rezim Pyongyang jika nekat menembakkan senjata nuklirnya. 

Dalam parade militer ini, pemerintah Seoul menampilkan ribuan tentara dan tank serta artileri self-propelled buatan Korsel. 

Rudal Hyunmoo, pencegat rudal L-SAM, dan drone pengintai termasuk termasuk perangkat keras militer yang ikut dipamerkan.

Kantor kepresidenan mengatakan, pesawat jet F-35 dan pesawat tempur pertama yang dikembangkan di dalam negeri, KF-21, terpaksa batal ikut parade karena cuaca buruk. 

Sekitar 300 dari 28.500 tentara AS yang bermarkas di negara tersebut juga mengikuti parade ini. 

Parade dimulai di pangkalan udara di pinggiran Seoul. Puncaknya, parade sepanjang 2 km melalui kawasan komersial dan bisnis utama Seoul hingga Gwanghwamun.

Kerumunan orang tampak berjajar di jalanan. Mereka rela hujan-hujanan untuk melihat perangkat keras militer dari dekat. 

Terdengar warga bersorak ketika tentara, tank, rudal, dan drone bawah air lewat di depan mata mereka. 

Parade tersebut diadakan seminggu setelah pemimpin Korut, Kim Jong Un kembali dari perjalanan ke Rusia. 

Kedua negara itu sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer yang membuat AS dan sekutunya ketar-ketir.