parboaboa

Kenali Pengobatan Melalui Stem Cell yang Semakin Marak di Indonesia, Aman Atau Tidak?

Fika | Kesehatan | 06-03-2024

Ilustrasi pengobatan menggunakan terapi stem cell atau sel punca. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA, Medan -  Pengobatan dengan menggunakan teknologi stem cell atau sel punca akhir-akhir ini semakin marak dilakukan di Indonesia. Bahkan, pengobatan dengan menggunakan metode stem cell ini pernah disinggung oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Menurut Luhut, banyak pasien Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri dengan menggunakan pengobatan metode stem cell atau sel punca ini.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, Rabu (06/03/2024), Stem Cell (Sel Induk) atau dikenal di Indonesia dengan nama sel punca. Sel induk merupakan bahan mentah tubuh atau sel yang menjadi sumber semua sel lain yang memiliki fungsi khusus.

Dalam kondisi yang tepat di dalam tubuh atau di laboratorium, sel induk membelah untuk membentuk lebih banyak sel yang disebut sel anak.

Sel anak inilah yang akan menjadi sel induk baru atau sel khusus (diferensiasi) dengan fungsi yang lebih spesifik. Misalnya sel darah, sel otak, sel otot jantung atau bahkan sel tulang. Diketahui, tidak ada sel lain di dalam tubuh yang memiliki kemampuan secara alami untuk menghasilkan tipe sel baru.

Peneliti Mayo Clinic berharap, penelitian sel induk dapat membantu untuk beberapa hal seperti meningkatkan wawasan tentang bagaimana penyakit muncul. Dengan mengamati sel induk tumbuh menjadi sel di tulang, otot jantung, saraf, serta organ dan jaringan lain, para peneliti bisa lebih memahami bagaimana penyakit dan kondisi berkembang.

Sel induk juga diteliti dapat menghasilkan beberapa sel sehat untuk menggantikan sel-sel yang terkena penyakit. Banyak orang yang mungkin mendapatkan manfaat dari terapi sel induk termasuk mereka yang menderita cedera tulang belakang, diabetes tipe 1, penyakit Parkinson, amyotrophic lateral sclerosis, penyakit Alzheimer, penyakit jantung, stroke, luka bakar, kanker dan osteoartritis.

Sel induk juga ditengarai dapat diteliti untuk menguji obat baru dalam rangka mengetahui keamanan dan efektivitasnya. Sebelumnya, para peneliti menggunakan obat eksperimental pada manusia, untuk menguji keamanan dan kualitas obat tersebut.

Jenis pengujian menggunakan sel induk ini kemungkinan besar akan berdampak pada pengembangan obat untuk pengujian toksisitas jantung.

Bidang penelitian belakangan ini fokus pada seberapa efektifnya menggunakan sel induk manusia yang bisa diubah menjadi sel-sel spesifik dari jaringan tubuh untuk menguji obat baru. Untuk uji coba obat yang akurat, sel-sel tersebut harus diubah agar memiliki sifat-sifat mirip sel target obat. Saat ini, metode untuk mengubah sel induk menjadi sel target sedang dalam penelitian di Mayo Clinic.

Sebagai contoh, sel-sel saraf bisa dibuat untuk mencoba obat baru bagi penyakit-penyakit saraf. Tes dapat menunjukkan apakah obat baru tersebut memiliki efek pada sel dan apakah sel tersebut rusak.

Sel induk didapat dari beberapa sumber misalnya sel induk embrio yang diperoleh dari embrio yang berumur 3 sampai 5 hari. Pada tahap ini, embrio dikenal sebagai blastokista dan memiliki sekitar 150 sel. Sel induk embrio ini berpotensi majemuk yang berarti mereka dapat membelah menjadi lebih banyak sel induk atau menjadi sel jenis apapun di dalam tubuh.

Selain itu, sel induk lain yang bisa didapat adalah sel induk dewasa yang ditemukan dalam jumlah kecil di sebagian jaringan orang dewasa seperti sumsum tulang atau lemak. Dibandingkan sel induk embrio, sel induk dewasa memiliki kemampuan yang lebih terbatas untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang berbeda.

Hingga saat ini, para peneliti menganggap bahwa sel induk dewasa hanya dapat menghasilkan jenis sel yang serupa. Sebagai contoh, sel induk yang ada di sumsum tulang hanya bisa membuat sel-sel darah.

Namun, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa sel induk dewasa mungkin dapat membuat berbagai jenis sel. Misalnya sel induk sumsum tulang dapat menghasilkan sel tulang atau otot jantung.

Selain itu, sel induk juga bisa didapat dari sel dewasa yang telah diubah memiliki sifat sel induk embrio. Para ilmuwan Mayo Clinic berhasil mengubah sel-sel dewasa biasa menjadi sel induk dengan cara memprogram ulang gen mereka.

Dengan mengubah gen-gen pada sel dewasa, para peneliti bisa membuat sel tersebut berfungsi seperti sel induk embrio.

Teknik baru ini memungkinkan penggunaan sel yang diprogram ulang sebagai ganti sel induk embrio dan mencegah penolakan sel induk baru oleh sistem kekebalan tubuh. Namun belum diketahui apakah penggunaan sel dewasa yang dimodifikasi akan menimbulkan efek buruk pada manusia.

Terakhir, sel induk yang dinamakan sel induk perinatal di mana sel ini ditemukan dalam cairan ketuban dan darah tali pusat. Sel induk ini memiliki kemampuan untuk berubah menjadi sel khusus.

Diketahui, sel induk sudah digunakan untuk mengobati penyakit. Dokter telah melakukan transplantasi sel induk yang dikenal dengan transplantasi sumsum tulang.

Dalam transplantasi ini, sel induk menggantikan sel yang rusak akibat kemoterapi atau penyakit, serta berfungsi sebagai cara bagi sistem kekebalan donor untuk melawan jenis kanker tertentu dan penyakit terkait darah, seperti leukimia, limfoma, dan multiple myeloma. Transplantasi ini menggunakan sel induk dewasa atau darah tali pusat.

Dikutip dari laman Alodoc, DR. dr. Cosmos Octavius Mangunsong SpM(K), co-founder dan dokter spesialis mata di Jakarta Stemcell Centre mengatakan bahwa pengobatan menggunakan stem cell di Indonesia sempat mengalami kontroversial.

Menurutnya, semua manusia memiliki sel induk sejak dalam kandungan. Setelah lahir, sel induk ini ‘tidur’ dan akan diaktifkan ketika dibutuhkan misalnya ketika sakit atau luka.

Kontroversinya pengobatan stem cell ini karena dianggap berisiko. Namun setelah puluhan tahun penelitian, terapi sel induk saat ini dijamin aman dan efektif karena jenis sel induknya tidak diambil dari hewan atau tumbuhan sehingga aman untuk digunakan.

Editor : Fika

Tag : #stemcell    #selpunca    #selinduk    #pengobatanstemcell    

BACA JUGA

BERITA TERBARU