parboaboa

Kemendag Pastikan Inflasi Indonesia Tetap Terjaga di Tengah Krisis Pangan Global

Wenti Ayu | Ekonomi | 22-09-2023

Berdasarkan Global Food Security Index tahun 2022, Indonesia menempati peringkat 63 dari 113 negara yang ada, dengan skor 60,2. (Foto: Istockphoto/Andri Medvediuk)

PARBOABOA, Jakarta – Saat ini, situasi ketahanan pangan di Indonesia tengah menghadapi tantangan serius. Berdasarkan Global Food Security Index (Indeks Keamanan Pangan Global/GFSI) tahun 2022, Indonesia menempati peringkat 63 dari 113 negara yang ada, dengan skor 60,2. 

Posisi ini membuat Indonesia berada di peringkat ke-4 di antara negara-negara ASEAN lainnya, yakni Singapura menduduki peringkat 28, Malaysia peringkat 41, dan Vietnam peringkat 46.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Jerry, kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ketidakstabilan harga pangan dan energi di tingkat global, gangguan dalam rantai pasokan global, serta perubahan iklim.

Data dari World Metrological Organization (WMO) dan the US Climate Prediction Center menunjukkan bahwa kawasan Asia Pasifik akan mengalami fenomena El Nino pada 2023, yang berpotensi memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia.

Wamendag Jerry juga mencatat bahwa kondisi ekonomi pasca pandemi COVID-19 dan konflik Rusia-Ukraina turut berdampak pada rantai pasokan global. 

Beberapa negara bahkan telah melakukan pembatasan ekspor produk pangan tertentu, seperti Argentina yang masih menerapkan larangan ekspor kedelai hingga akhir 2023 dan India yang berencana melarang ekspor beras.

Kendati demikian, Ia memastikan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah berhasil mengendalikan angka inflasi, khususnya inflasi pangan, yang kini berada di bawah angka empat persen. 

Pada Agustus 2023, inflasi Indonesia tercatat sebesar 3,27 persen (year on year/YoY), lebih rendah daripada Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini telah memiliki 37 perjanjian perdagangan baik secara bilateral, regional, maupun multilateral. 

Di bawah kerangka kerja sama World Trade Organization (WTO), Indonesia mendukung dua kesepakatan terkait pangan, yakni deklarasi keseimbangan perdagangan dan penguatan produksi domestik, serta aspek keterjangkauan dalam mengatasi ketahanan pangan. 

Dalam lingkup ASEAN, pada KTT ASEAN ke-43, telah disepakati ASEAN Leaders’ Declaration on Strengthening Food Security.

Jerry menambahkan, pihaknya saat ini tengah menantikan rekomendasi strategi dari FGD (Forum Group Discussion) untuk mendukung strategi Kementerian Perdagangan ke depan dalam mencapai tujuan bersama, yaitu ketahanan pangan nasional.

Editor : Yohana

Tag : #ketahanan pangan    #krisis pangan global    #ekonomi    #inflasi   

BACA JUGA

BERITA TERBARU