parboaboa

Kekurangan Sistem Proporsional Tertutup Menurut Pengamat

Michael Siburian | Politik | 05-01-2023

PARA Syndicate gelar acara diskusi tentang Pemilu 2024 (Foto: Parboaboa/Michael S)

PARBOABOA, Jakarta – Pengamat politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto menilai sistem proporsional tertutup untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 memiliki kekurangan dalam hal loyalitas calon terpilih.

Sistem yang pernah diterapkan pada masa Orde Baru itu disebut dapat mendorong calon terpilih menjadi lebih akomodatif ke elite daripada masyarakat yang memilihnya. 

“Sistem daftar tertutup itu mendorong calon terhadap kehendak elite dibandingkan aspirasi pemilihnya,” kata Arif dalam acara diskusi bertajuk ‘Proyeksi Politik 2023, Membaca Arah Pemilu 2024: Terbuka atau Tertutup?’ yang digelar di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Rabu (04/01/2023).

Meski begitu, dia tak menampik jika sistem proporsional tertutup memiliki keunggulan. Menurutnya, sistem tersebut dapat menjaga kohesivitas dan warna ideologi partai politik (Parpol).

“Dengan asumsi bahwa daftar calon disusun oleh elit partai, maka kemungkinan besar calon-calon itu akan satu suara. Bukan hanya kohesivitas partai tapi juga warna ideologi partai itu kemudian relatif terjaga,” jelas Arif.

Selain itu, kata Arif, sistem proporsional tertutup juga dapat memberi ruang lebih besar bagi representasi kelompok rentan atau masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menikmati kehidupan layak.

Arif menambahkan, jika sistem proporsional tertutup diberlakukan dengan alasan menambah tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik, maka hal itu jelas bertentangan dengan sejumlah survei yang telah dilakukan sejak tahun 1999 yang menunjukkan partai politik termasuk salah satu lembaga yang tingkat kepercayaannya rendah.

“Artinya apa? Bahkan ketika kita menerapkan sistem daftar tertutup, kepercayaan orang terhadap partai, itu juga tidak tinggi. Jadi, signifikansi partai kalau menurun itu tidak sepenuhnya karena penerapan sistem proporsional terbuka,” jelasnya.

Sementara itu, pengamat politik Yusfitriadi menilai sistem proporsional tertutup akan mengembalikan Indonesia ke zaman Orde Baru saat partai politik berkuasa penuh.

“Jelas ini adalah melegitimasi konsep sistem politik rezim Orde Baru ketika proporsional tertutup diberlakukan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menyebut bahwa ada kemungkinan sistem proporsional tertutup akan diterapkan pada Pemilu 2024. Sebab, saat ini MK sedang memproses uji materi soal Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait proporsional terbuka.

"Jadi kira-kira bisa diprediksi atau nggak putusan Mahkamah Konstitusi ke depan? Ada kemungkinan, saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan kembali ke sistem proporsional daftar calon tertutup," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Editor : -

Tag : #para syndicate    #arif susanto    #politik    #sistem proporsional tertutup    #exposit strategic    #masa orde baru   

BACA JUGA

BERITA TERBARU