parboaboa

Jenis-jenis Hujan Berdasarkan Curah Hujan dan Proses Terjadinya, Lengkap dengan Pengertian, Dampak Buruk dan Manfaatnya

Jesika | Sains | 08-11-2023

Jenis-jenis Hujan (Foto: Freepik/Kireyonok_Yuliya)

PARBOABOA - Hujan adalah fenomena alam yang terjadi ketika air jatuh dari atmosfer ke permukaan Bumi dalam bentuk tetes air atau kristal es. Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi.

Dikutip dari buku Aku Ingin Tahu Sains 20- Air dan Hidrosfer oleh Wong Comic, prespitasi adalah proses dihasilkannya air dalam berbagai bentuk di atmosfer setelah melalui kondensasi.

Proses terjadinya hujan dimulai, ketika uap air di atmosfer mendingin dan berubah menjadi titik-titik air kecil atau kristal es yang membentuk awan.

Ketika titik-titik air atau kristal es tersebut berkumpul menjadi tetes air yang cukup besar, lalu tetesan air tersebut jatuh ke Bumi sebagai hujan.

Hujan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kebutuhan makhluk hidup di Bumi.

Ada beberapa jenis hujan yang dapat terjadi, tergantung pada kondisi cuaca, sumber kelembaban, dan faktor-faktor lainnya. Lantas, apa saja jenis-jenis hujan tersebut?

Untuk mengetahui jawabannya, pada artikel Parboaboa kali ini akan disajikan informasi tentang pengertian hujan, jenis, manfaat, dan dampak buruk yang terjadi ketika curah hujan tinggi.

Pengertian Hujan

Pengertian Hujan (Foto: Freepik/freepik)

Dikutip dari Buku Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X yang ditulis oleh Dra. Sri Wiyanti, M.Pd., dkk. (2017), hujan adalah titik-titik air hasil kondensi (pengembunan) di awan yang jenuh berisi partikel air.

Hujan terjadi ketika tetes-tetes air ini jatuh dari awan ke permukaan bumi. Namun, tidak semua tetes air hujan mencapai tanah karena sebagian dari mereka menguap sebelum sampai ke tanah, terutama jika udara di bawah sangat kering. Hujan semacam ini disebut hujan virga.

Hujan memiliki peran penting dalam siklus air. Air laut menguap, berubah menjadi awan, berkumpul menjadi awan yang gelap, kemudian turun ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai. Proses ini terus berulang dalam siklus hidrologi.

Jenis-jenis Hujan

Hujan Orografis (Foto: Youtube/ Ruang Pak Bil )

Jenis-jenis hujan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu, berdasarkan curah hujan dan berdasarkan proses terjadinya. 

1. Jenis Hujan Berdasarkan Curah Hujan

Dilansir dari Buku Manajemen Krisis Transportasi yang ditulis oleh Haryo Satmiko, ATD, S.Sos, M.Pd.(2023), berikut ini adalah jenis-jenis hujan berdasarkan curah hujan:

  • Hujan sedang, 20-50 mm per hari.
  • Hujan lebat, 50-100 mm per hari.
  • Hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari.

2. Jenis Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya

Dilansir dari Buku Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X yang ditulis oleh Dra. Sri Wiyanti, M.Pd., dkk (2017), berikut ini adalah jenis-jenis hujan berdasarkan proses terjadinya:

Hujan Zenithal

Hujan yang sering turun di daerah tropis adalah jenis hujan zenithal atau hujan konveksi.

Jenis hujan zenithal banyak terjadi di daerah tropis, karena adanya proses udara yang naik akibat pemanasan udara yang ada di sekitarnya terlalu tinggi dan awan menjadi membesar yang kemudian terjadilah hujan secara mendadak.

Umumnya, hujan ini berlangsung pada sore hari dan biasanya terjadi bersamaan dengan kedudukan matahari pada titik puncak.

Hujan Frontal

Jenis-jenis hujan berikutnya adalah Frontal atau hujan depresi. Hujan ini terjadi karena pertemuan massa udara dingin.

Akbiatnya, terjadi pendinginan secara mendadak hingga terjadilah kondesi yang menjadi hujan forntal.

Hujan Frontal sering terjadi di daerah perbatasan antara darrah yang dilanda angin timur dan angin barat, sekitar lintang 60 LU/LS.

Hujan Orografis 

Jenis hujan yang sering terjadi di wilayah pegunungan adalah hujan orografis atau hujan gunung.

Hujan orografis merupakan salah satu jenis hujan yang terjadi karena adanya udara yang mengandung uap air naik ke puncak gunung dan kemudian turun di lereng gunung.

Hujan Siklonal

Jenis-jenis hujan selanjutnya adalah hujan siklonal. Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan bumi disertai adanya angin yang berputar-putar pada titik tertentu. Hujan Siklonal hanya terjadi disekitat daerah khatulistiwa saja.

Hujan Asam

Hujan asam adalah jenis hujan yang disebabkan oleh larutnya karbon dioksida (CO2) dalam udara ke dalam air hujan.

Proses ini mengakibatkan air hujan menjadi lebih asam, dengan pH di bawah 5,6, sedangkan air hujan biasa memiliki pH antara 6 hingga 7.

Hujan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti erupsi gunung berapi atau hasil dari pembakaran bahan bakar fosil dalam berbagai kegiatan, seperti pembangkit listrik, kendaraan bermotor, mesin, alat berat, industri manufaktur, kilang, dan sebagainya.

Hujan Konvektif

Hujan konvektif adalah jenis hujan yang terjadi karena adanya perbedaan suhu antara lapisan udara di atmosfer dan permukaan tanah.

Ketika udara di atas permukaan tanah menjadi lebih panas, ia naik ke atas.

Saat naik, udara panas ini mendingin dan mengembun, membentuk awan kumulus.

Akhirnya, awan-awan ini menghasilkan hujan ketika partikel-partikel air dalam awan berkumpul dan jatuh ke bumi. Hujan konvektif sering terjadi dalam bentuk hujan lebat dan disertai petir dan kilat.

Hujan Musim

Jenis-jenis hujan yang terakhir adalah hujan musim atau disebut dengan hujan muson.

Hujan ini terjadi ketika angin muson yang membawa udara lembap bergerak ke daratan atau pegunungan.

Di Indonesia, hujan musim biasanya terjadi dari bulan Oktober hingga April. Sementara di wilayah Asia Timur, hujan musim biasanya terjadi dari bulan Mei hingga Agustus.

Manfaat Hujan

Manfaat Hujan (Foto: Freepik/tawatchai07 )

Setelah mengetahui jenis-jenis hujan berdasarkan proses terjadinya, penting juga untuk mengetahui apa saja manfaat dari hujan. Berikut beberapa manfaat utama dari hujan:

1. Pasokan Air Minum

Hujan merupakan sumber utama air bersih untuk minum, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi hewan-hewan liar. Tanpa air hujan, kehidupan akan sangat sulit.

2. Sumber Nutrisi

Hujan membawa nutrisi dan mineral ke tanah. Ini penting bagi pertumbuhan tanaman dan hewan yang bergantung pada tanaman tersebut sebagai makanan.

3. Mendukung Pertumbuhan Tanaman

Hujan merupakan elemen penting dalam siklus air dan membantu tumbuhan tumbuh dan berkembang.

4. Menjaga Kualitas Udara

Hujan membersihkan atmosfer dari polusi dan debu, yang membantu menjaga kualitas udara yang kita hirup.

5. Energi Listrik

Air hujan mengisi waduk dan bendungan, yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga air. Ini adalah sumber energi terbarukan yang berperan dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Dampak Buruk Ketika Curah Hujan Tinggi

Curah hujan tinggi dapat menyebabkan berbagai dampak buruk, terutama jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau terjadi dalam skala yang ekstrem.

Berikut beberapa dampak buruk yang dapat terjadi akibat curah hujan tinggi:

1. Banjir

Curah hujan tinggi dapat menyebabkan banjir, terutama jika saluran air tidak mampu menampung volume air yang tinggi. Banjir dapat merusak properti, infrastruktur, dan mengancam keselamatan manusia.

2. Longsor

Curah hujan tinggi dapat menyebabkan longsor, yang dapat mengakibatkan kerusakan properti dan mengancam nyawa.

3. Kerusakan tanaman dan pertanian

Hujan berlebihan dapat merusak tanaman pertanian, merusak hasil panen, dan berdampak negatif pada sektor pertanian.

4. Gangguan transportasi

Banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur lainnya akibat hujan tinggi dapat mengganggu sistem transportasi, termasuk jalan raya dan rel kereta api.

5. Kerusakan infrastruktur

Hujan tinggi dapat merusak infrastruktur seperti jembatan, bendungan, dan bangunan lainnya. Kerusakan semacam ini memerlukan biaya besar untuk perbaikan.

6. Gangguan listrik

Hujan lebat dapat menyebabkan pemadaman listrik akibat kerusakan pada instalasi listrik dan transformator.

7. Gangguan air bersih

 Curah hujan yang tinggi dapat mencemari sumber air bersih dan menyebabkan penurunan kualitas air minum.

8. Kerugian ekonomi

Hujan tinggi dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan akibat kerusakan properti, hilangnya hasil panen, dan biaya pemulihan.

Curah hujan tinggi juga dapat berdampak buruk pada lingkungan, termasuk erosi tanah, pencemaran air, dan merusak ekosistem alami.

Untuk mengurangi dampak buruk ini, perlu diterapkan manajemen air yang baik, infrastruktur tahan banjir, mitigasi bencana, dan perlindungan lingkungan.

Semoga penjelasan ini memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai jenis-jenis hujan, pengertian, manfaat, serta dampak buruk yang dapat terjadi saat curah hujan tinggi.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hujan, kita dapat lebih bijak dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan.

Editor : Ratni Dewi Sawitri

Tag : #hujan    #jenis-jenis hujan    #sains    #hujan zenithal    #hujan orografis   

BACA JUGA

BERITA TERBARU