parboaboa

Siapa Sahabat Nabi yang Paling Banyak Meriwayatkan Hadits? Ini Pengertian, Fungsi, Unsur, dan Jenisnya

Ratni Dewi Sawitri | Islam | 13-06-2023

Hadits Adalah (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Islam merupakan agama yang mengajarkan dua sumber utama sebagai panduan hidup umat, yakni Al Quran dan hadist. Kitab suci Al Quran dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan hadits adalah catatan, perkataan, dan perbuatan Nabi Muhammad yang menjadi sumber hukum dan pedoman spiritual bagi umat Islam.

Hadits memberikan pemahaman yang lebih rinci dan praktis tentang ajaran-ajaran Al-Qur'an serta menjelaskan bagaimana Rasulullah SAW menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

Penafsiran tentang hadits tidak boleh dilakukan secara sembarangan, hanya orang yang benar-benar paham dan memiliki ilmu pengetahuan yang bisa melakukannya. Hadits memiliki kedudukan yang penting setelah Al-Quran.

Hukum menggunakan hadits sebagai landasan hukum adalah sunnah. Sebagaimana Al-Quran, hadits juga jaminan keselamatan hidup umat muslim. Diriwayatkan dari Imam Malik, Rasulullah bersabda:

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ

Bacaan latin: "Taraktu fiikum amraini lan tadhilluu maa tamassaktum bihimaa kitaaballahi wa sunnatara nabiyyihi."

Artinya: “Aku telah tinggalkan kepada kalian dua hal yang jika kalian berpegang teguh kepadanya tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunah nabi-Nya.” (HR. Malik dalam al-Muwatha‘)

Lalu, siapa sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist? Apa arti hadist itu sendiri? untuk menjadwab pertanyaan tersebut, Parboaboa akan menjelaskan secara mendalam untuk kaum muslimin dan muslimat sekalian.

Pengertian Hadits

Pengertian Hadits (Foto: Parboaboa/Ratni)

Secara bahasa, hadits adalah berasal dari kata Arab "ḥadīṯ" (حديث) yang secara harfiah berarti "percakapan", "cerita", atau "berita". S

ecara istilah, hadis merujuk kepada ucapan, perbuatan, persetujuan, atau karakteristik Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabatnya dengan tujuan untuk menjelaskan, mengklarifikasi, atau memberikan petunjuk terkait ajaran agama Islam.

Dikutip dari buku Memahami Ilmu Hadits oleh Asep Herdi, secara etimologi hadits dimaknai sebagai jadid, qarib, dan khabar.

Jadid adalah lawan dari qadim yang artinya yang baru. Sementara qarib artinya yang dekat, yang belum lama terjadi. Sedangkan, khabar artinya warta yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seserang pada yang lainnya.

Secara terninologis, hadits dimaknai sebagai ucapan dan segala perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Hadits dikategorikan menjadi tiga, yaitu perkataan nabi (qauliyah), perbuatan nabi (fi'liyah), dan segala keadaan nabi (ahwaliyah).

Sebagian ulama seperti at-Thiby menyatakan bahwa hadits melengkapi sabda, perbuatan, dan taqrir nabi. Selain itu, hadits juga melengkapi perkataan, perbuatan, dan taqriri para sahabat dan Tabi'in.

Fungsi Hadits

Fungsi Hadits (Foto: Parboaboa/Ratni)

Fungsi hadits adalah sebagai sumber ajaran atau hukum Islam yang kedua setelah Al-Quran. Hadits mempunyai peranan penting terhadap keberadaan Al-Quran, karena sebagian ayat Al-Quran merupakan ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan dan perincian.

Secara khusus terdapat 4 macam fungsi hadits terhadap Al-Quran yang telah ditetapkan oleh ulama Atsar, sebagai berikut:

1. Bayan at-Taqrir

Bayan at-Taqrir disebut juga bayat at-Ta'kid dan bayan at-Isbat. Dalam hal ini berfungsi untuk menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan dalam Al-Quran.

2.  Bayang at-Tafsir

Bayan at-Tafsir yaitu memberikan rincian dan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Quran yang masih mujmal (samar atau tidak dapat diketahui), memberikan persyaratan ayat-ayat yang masih mutlak, dan memberikan penentuan khusus ayat-ayat yang masih umum.

3. Bayan at-Tasyri

Bayan at-Tasyri adalah mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak didapati dalam Al-Quran. Fungsi ini disebut juga dengan bayan za'id ala al kitab al-kaim.

4. Bayan an-Nasakh

Secara bahasa, an-naskh memiliki arti yang beragam, di antaranya al ibtal (membatalkan), al ijalah (menghilangkan), at tahwil (memindahkan) atay at taqyir (mengubah).

Adapun yang disebut dengan bayan an nasakh adalah adanya dalil syara' (yang dapat menghapuskan ketentuan yang telah ada) karena datangnya dalil berikutnya.

Unsur Hadits

Unsur Hadits (Foto: Parboaboa/Ratni)

Menurut Khusniati Rofiah dalam buku Studi Ilmu Hadits, setiap hadits memiliki dua unsur utama yaitu sanad dan matan. Kemudian ada juga rawi yang menyampaikan hadits. Unsur-unsur hadits adalah sebagai berikut:

  • Matan

Matan dalam hadits adalah pembicaraan (kalam) atau materi berita yang diover oleh sanad yang terakhir. Baik pembicaraan itu sabda Rasulullah SAW, sahabat ataupun Tabi’in. Baik pembicaraan itu tentang Nabi atau taqrir Nabi.

  • Sanad

Sanad dalam hadits adalah yang disebut sebelum matan Hadits. Sanad merupakan silsilah orang-orang yang menghubungkan Hadits. Sisilah orang-orang maksudnya adalah susunan atau rangkaian orang-orang perawi Hadits yang menyampaikan materi Hadits sejak mukharrij sampai kepada perawi terakhir yang bersambung kepada Nabi.

  • Rawi

Rawi dalam hadits adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya). Bentuk jamaknya adalah ruwah dan perbuatannya menyampaikan hadits disebut meriwayatkan Hadits atau perawi.

Hadits yang ditakhrijkan dari suatu kitab Hadits pada umumnya membubuhkan nama rawi terakhirnya pada akhir matan Hadits.

Contohnya, Hadits di depan, rawi terakhirnya adalah Imam Bukhari. Sedangkan rawi pertamanya adalah Abdullah (sahabat nabi).

Jenis-jenis Hadits

Jenis Hadits (Foto: Parboaboa/Ratni)

Berikut ini merupakan jenis-jenis  hadits yang digolongkan oleh para ulama. Adapun macam-macam hadits adalah sebagai berikut:

  1. Hadits Qauli, yaitu hadits yang diucapkan Rasulullah dalam berbagai bidang.
  2. Hadits Fi'li, yaitu hadits perbuatan-perbuatan Rasulullah yang sampai kepada kita melalui penukilan sahabat. Seperi, kewajiban melaksanakan shalat lima waktu dengan tata cara dan rukun-rukunnya, menunaikan ibadah haji dan mengadili dengan satu saksi dan sumpah dari pihak penuduh.
  3. Hadits Taqriri, yaitu hadist tentang keadaan Rasulullah yang mendiamkan, tidak berkomentar dan tidak menyanggah serta menyetujui apa yang dilakukan para sahabatnya.
  4. Hadits dhaif adalah hadits yang tidak memenuhi persyaratan hadits shahih dan hasan. Hadits dhaif tidak sama dengan hadits maudhu’, atau palsu. Hadits dhaif memang dinisbahkan kepada Rasulullah, tetapi perawi haditsnya tidak kuat hafalan ataupun kredibilitasnya, atau ada silsilah sanad yang terputus.
  5. Hadits qudsi adalah pesan dari Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah dan diriwayatkan kepada narasumber terpercaya.
  6. Hadits hasan adalah yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh orang yang adil tetapi kurang sedikit kedhabitannya, (kurang hapalannya), tidak terdapat di dalamnnya suatu kejanggalan dan tidak juga terdapat cacat.
  7. Hadits shahih adalah hadits yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yanga adil dan dhabit hingga sampai akhir sanad tidak ada kejanggalan dan tidak berikat.
  8. Hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada setiap tingkat sanadnya, yang menurut tradisi mustahil mereka berse- pakat untuk berdusta dan karena itu diyakini kebenarannya. 
  9. Hadits maudhu adalah sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah secara mengada-ada dan dusta tentang apa yang tidak dikatakan, diperbuat dan tidak dipersetujui oleh beliau.
  10. Hadits ahad adalah hadis yang dalam satu atau lebih tingkatan (tabaqah) sanadnya hanya diriwayatkan oleh satu atau dua orang saja sehingga tidak memenuhi salah satu syarat- syarat hadis mutawatir.

Sahabat yang Paling Banyak Meriwayatkan Hadits

Nama sahabat Rasulullah yang paling banyak meriwayatkan hadist adalah sebagai berikut:

1. Abu Hurairah 5374 hadits

Abu Hurairah adalah seorang sahabat yang sangat aktif dalam mendengarkan dan menghafal hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Beliau tinggal bersama Nabi di Madinah selama beberapa tahun, sehingga memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan langsung dari beliau. Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah mencapai ribuan, dan kualitas riwayat-riwayatnya diakui oleh para ahli hadis.

2. Abdullah bin Umar 2630 hadits

Abdullah bin Umar adalah putra dari Umar bin Khattab, salah satu khalifah utama dalam sejarah Islam. Beliau sangat tekun dalam mempelajari dan meriwayatkan hadis-hadis Nabi. Abdullah bin Umar memiliki kebiasaan menghafal hadis sejak usia muda dan terkenal karena kecermatannya dalam meriwayatkan hadis dengan akurat. Jumlah hadis yang diriwayatkan olehnya mencapai ribuan.

3. Anas bin Malik 2286 hadits

Anas bin Malik adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang hidup bersama beliau sejak masa kecil. Sebagai seorang anak muda, Anas aktif mendampingi Nabi dan mendengarkan ajaran-ajarannya. Beliau memiliki ingatan yang kuat dan dapat mengingat banyak hadis-hadis yang diajarkan oleh Nabi. Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik mencapai ribuan dan menjadi sumber berharga dalam memahami kehidupan Nabi dan ajaran Islam.

4. Aisyah binti Abi Bakr 2210 hadits

Aisyah adalah istri Nabi Muhammad SAW yang sangat dihormati dan dicintai oleh umat Muslim. Beliau adalah salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis terkait dengan kehidupan pribadi Nabi dan masalah-masalah perempuan. Aisyah memiliki ingatan yang luar biasa dan mampu mengingat dan meriwayatkan banyak peristiwa penting yang terjadi pada masa hidup Nabi. Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah mencapai ribuan.

5. Abdullah bin Abbas 1660 hadits

Abdullah bin Abbas adalah sepupu Nabi Muhammad SAW dan juga salah satu sahabat yang sangat cakap dalam bidang tafsir Al-Qur'an dan hadis. Beliau memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran Islam dan memperoleh banyak pengetahuan langsung dari Nabi. Abdullah bin Abbas meriwayatkan banyak hadis-hadis penting yang berkaitan dengan tafsir Al-Qur'an, hukum, dan praktek ibadah.

6. Jabir bin Abdillah 1540 hadits

Jabir bin Abdillah adalah sahabat yang hidup lama setelah masa Nabi Muhammad SAW. Beliau aktif dalam menghadiri pengajian dan kajian ilmu agama yang diselenggarakan oleh Nabi. Jabir bin Abdillah meriwayatkan banyak hadis tentang peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Nabi.

Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah memberikan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

7. Abu Said Al Khudri 1170 hadits

 Abu Sa'id Al-Khudri adalah seorang sahabat yang aktif dalam mendengarkan dan meriwayatkan hadis-hadis dari Nabi Muhammad SAW. Beliau tinggal di Madinah dan sering menghadiri majelis-majelis Nabi untuk mempelajari ajaran Islam. Abu Sa'id Al-Khudri meriwayatkan banyak hadis-hadis penting terkait dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk ibadah, etika, dan masalah sosial.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian hadits adalah beserta dengan unsur dan jenis-jenisnya. Semoga penjelasan di atas dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Editor : Sari

Tag : #hukum islam    #hadits adalah    #islam    #fungsi hadits adalah    #takhrij hadits adalah   

BACA JUGA

BERITA TERBARU