Halima | Islam | 24-10-2022
PARBOABOA – Doa iftitah merupakan salah satu bacaan sunnah yang dapat menyempurnakan sholat. Sebagai doa pembuka, bacaan ini memiliki keutamaan, dan pesan penting untuk dipahami kemudian dihayati setiap muslim.
Kesunnahan membaca doa pembuka ini sudah tercantum dalam beberapa dalil. Terdapat beberapa jenis dan macam yang dapat dibaca oleh seorang muslim dalam sholat. Biar makin paham, Parboaboa akan mengulas secara lengkap yang berkaitan dengan doa iftitah latin, Arab, serta keutamaannya. Simak penjelasannya sampai selesai ya.
Doa Iftitah adalah doa yang dibaca pada awal sholat sebagai pembuka atau pengantar. Doa ini merupakan doa yang sangat penting dan disarankan untuk dibaca oleh setiap muslim dalam menjalankan ibadah sholat.
Dalam doa Iftitah, terdapat pengakuan akan kebesaran Allah SWT, pujian dan syukur kepada Allah, memohon petunjuk dan pertolongan Allah, meminta jalan yang lurus, serta berdoa untuk memperoleh nikmat Allah. Doa pembuka ini menjadi salah satu bacaan yang sering dibaca oleh umat muslim dalam setiap pelaksanaan sholat, baik itu sholat wajib maupun sholat sunnah.
Membaca doa iftitah latin pada awal shalat adalah sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan atau dianjurkan) bagi umat Islam. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah ra. yang berkata:
"Rasulullah SAW berwudhu dengan sempurna kemudian bersabda: 'Siapa yang melakukan seperti ini, kemudian dia berdiri dan shalat dua rakaat tanpa bicara yang tidak bermanfaat dalam shalatnya, lalu dia membaca Al-Fatihah dan surat dalam setiap rakaatnya, maka dosanya akan diampuni.'" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa di antara kalian berdiri dalam shalat, maka hendaklah dia membaca Al-Fatihah, karena shalatnya tidak sah tanpa Al-Fatihah." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dari dua hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca doa Iftitah pada awal sholat sangat dianjurkan dan dianggap sebagai bagian dari keutamaan dalam menjalankan sholat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk membacanya pada awal shalat sebagai tanda memulai shalat dengan penuh kesadaran dan khusyuk, serta sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meskipun membaca doa iftitah tidak termasuk rukun atau wajib dalam shalat, namun tetap sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melakukannya karena termasuk dalam sunnah muakkad. Dalam Islam, menjalankan sunnah merupakan tindakan yang sangat dianjurkan dan dapat mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Dalil atau bukti-bukti dari sunnah membaca doa iftitah dalam shalat antara lain adalah sebagai berikut:
1. Hadis Riwayat Muslim: Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW memulai shalat, beliau membaca doa iftitah.
2. Hadis Riwayat Abu Dawud: Dalam hadis riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ketika membaca doa pembuka, beliau mengangkat kedua tangannya dan meletakkannya di atas dadanya.
3. Hadis Riwayat An-Nasa'i: Dalam hadis riwayat An-Nasa'i disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW membacanya dengan penuh khushu' dan khusyu', sehingga para sahabat yang mendengar bacaannya merasa terharu.
4. Al-Quran Surat Al-Mu'minun Ayat 1-2: Dalam surat Al-Mu'minun ayat 1-2 disebutkan bahwa orang yang beriman dan melaksanakan shalat dengan khushu' dan khusyu' akan memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
Berdasarkan dalil-dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca doa iftitah sunnah yang dianjurkan dalam shalat. Doa ini menjadi sarana untuk memohon rahmat dan keberkahan dari Allah SWT, serta untuk meningkatkan kualitas shalat dengan memperoleh khushu' dan khusyu'.
Tidak ada syarat khusus yang harus dipenuhi untuk membaca doa iftitah pada awal shalat. Namun, agar permohonan dapat terkabul dan memberikan manfaat yang optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
Dengan memenuhi hal-hal di atas, diharapkan doa iftitah yang dibaca dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan spiritual umat Islam, yaitu memperkuat ikatan dengan Allah SWT dan meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.
Secara umum, doa ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu doa iftitah yang dibaca dalam shalat fardhu dan doa iftitah yang dibaca dalam shalat sunnah atau lainnya. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenisnya:
Doa iftitah yang dibaca dalam shalat fardhu adalah doa ini yang dibaca pada awal shalat, sebelum membaca surat Al-Fatihah. Doa ini mengandung pujian dan permohonan kepada Allah SWT serta menggambarkan keagungan dan kebesaran-Nya.
Selain yang dibaca dalam shalat fardhu, ada juga doa iftitah latin yang dibaca dalam shalat sunnah atau lainnya seperti shalat Tarawih, shalat Istikharah, dan shalat Taubah. Meskipun bentuk dan kata-katanya mungkin berbeda, namun doa ini dalam shalat sunnah atau lainnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memohon kepada Allah SWT agar shalat yang dilakukan dapat diterima dan memberikan manfaat yang optimal.
Kedua jenis doa iftitah tersebut memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bagi kehidupan spiritual umat Islam, yaitu memperkuat ikatan dengan Allah SWT dan meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.
Berikut adalah contoh doa iftitah yang pendek dan doa Iftitah Allahumma Baid Baini, doa iftitah muhammadiyah yang bisa dibaca pada awal shalat fardhu:
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالٰى جَدُّكَ وَلَا اِلٰهَ غَيْرُكَ
“Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika wa tabaarakasmuka wa ta'aalaa jadduka wa laa ilaaha ghayruka.”
Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu dan nama-Mu yang maha berkah, dan keagungan-Mu yang maha tinggi. Tidak ada tuhan selain Engkau."
Doa iftitah pendek ini cukup mudah dihafal dan diucapkan, namun tetap mengandung pujian dan permohonan kepada Allah SWT.
Berikut ini adalah doa iftitah yang panjang dalam bahasa Arab dan Latin:
اللَّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
“Allahumma ba'id bayni wa bayna khatayaaya kamaa ba'adta baynal-mashriqi walmaghribi, Allahumma naqqiniy min khatayaaya kamaa yunaqqa aththawbu al-abyadhu minadhdhansi, Allahumma ighsilniy min khatayaaya biththalji walma'i walbarad.”
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih yang disucikan dari kotoran. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan es."
Doa iftitah panjang ini memiliki makna yang dalam dan mengandung permohonan kepada Allah SWT untuk membersihkan dan menjauhkan diri dari kesalahan-kesalahan.
Berikut ini adalah contoh doa iftitah yang biasa dibaca pada awal shalat fardhu:
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ، أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
“Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika wa tabaarakasmuka wa ta'aalaa jadduka wa laa ilaaha ghayruka. A'udzu billahi minasy-syaithaanir-rojiim. Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil-'aalamiin.”
Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu dan nama-Mu yang maha berkah, dan keagungan-Mu yang maha tinggi. Tidak ada tuhan selain Engkau. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Doa iftitah ini merupakan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan biasa dibaca pada awal shalat fardhu sebagai tanda dimulainya ibadah shalat. Dalam doa ini terdapat ungkapan pujian dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT serta ucapan syukur atas kebesaran-Nya.
Doa iftitah Latin ini biasanya dibaca pada awal shalat fardhu sebagai tanda dimulainya ibadah shalat. Dalam doa ini terdapat ungkapan pujian dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT serta ucapan syukur atas kebesaran-Nya.
Imam Nawawi mencantumkan doa ini dalam Al Adzkar. Bagian pertamanya (sampai wa ana minal muslimin) biasa dibaca di kalangan Nahdliyyin.
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً . وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ . إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ . اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّى وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ . وَاهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang.
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan berserah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang berserah diri.
Ya Allah, Engkaulah Dzat yang merajai. Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Rabbku. Akulah hamba-Mu. Aku telah menganiaya diriku sendiri. Aku mengakui dosa-dosaku. Maka ampunilah seluruh dosaku. Sebab tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Berilah aku petunjuk kepada akhlak yang paling mulia yang tidak dapat menunjukkannya kecuali Engkau. Jauhkanlah dariku akhlak buruk yang tidak dapat menjauhkannya kecuali Engkau. Aku mematuhi dan mengikuti perintah-Mu. Segala kebaikan ada di dalam genggaman-Mu. Segala keburukan tidak mengarah kepada-Mu. Aku bersandar dan berlindung kepada-Mu. kebaikanMu semakin bertambah dan Engkau Maha Tinggi. Aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.
Doa iftitah memiliki makna yang dalam dan mengandung banyak pesan moral serta spiritual. Secara umum, doa ini memuat ungkapan syukur dan memuji kebesaran Allah SWT, serta permohonan ampunan, rahmat, dan petunjuk-Nya. Berikut adalah beberapa maknanya:
Dengan demikian, doa iftitah memiliki makna yang dalam dan mengajarkan banyak nilai-nilai moral dan spiritual yang penting bagi kehidupan kita sebagai seorang muslim.
Bacaan doa iftitah latin memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
Membaca doa iftitah memiliki manfaat yang baik bagi kita sebagai seorang muslim, di antaranya:
Dengan membacanya sebelum shalat, kita dapat mempersiapkan diri dan memfokuskan pikiran pada kehadiran Allah SWT. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas shalat kita dan membuat kita lebih khusyu' dalam melaksanakan shalat.
Manfaat membacanya akan memuat ungkapan syukur dan memuji kebesaran Allah SWT. Dengan membacanya, kita diingatkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Membaca doa iftitah latin pada awal shalat dapat meningkatkan keimanan kita, karena kita menyadari bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah SWT dan memohon rahmat-Nya.
Membaca ini sebelum shalat dapat membantu kita untuk lebih fokus dan khusyu' dalam menjalankan shalat. Sebab, doa pembuka menjadi pengingat bagi kita bahwa kita sedang berada di hadapan Allah SWT.
Manfaat terakhir membacanya adalah juga memiliki keutamaan dan dapat membawa keberkahan dalam kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Demikianlah pembahasan mengenai doa Iftitah. Doa ini menjadi salah satu doa yang sangat penting dalam ibadah sholat karena mengandung banyak makna dan pesan yang perlu dipahami dan dihayati oleh setiap muslim yang menjalankan ibadah sholat.
Editor : Lamsari Gulo
Tag : #pendidikan islam #doa iftitah #islam #doa iftitah latin #hadist doa iftitah