parboaboa

Deteksi Dini Jadi Kunci Keselamatan dari Ancaman Kanker Prostat 

Umaya khusniah | Kesehatan | 12-10-2023

Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan pria di seluruh dunia. (Foto: iStockphoto/@peakSTOCK)

PARBOABOA, Jakarta – Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan pria di seluruh dunia. 

Meskipun sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, kanker prostat dapat menjadi masalah kesehatan serius jika tidak diidentifikasi dan diobati tepat waktu. 

Menurut data dari GLOBOCAN 2020, kanker prostat menempati peringkat kelima dalam daftar penyakit kanker paling umum yang menyerang pria di seluruh dunia. 

Bahkan yang lebih mengkhawatirkan, kanker prostat merupakan penyebab kematian keenam tertinggi pada pria. 

Dengan angka kejadian global sebesar 30,7 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 7,7 per 100.000 pria, ancaman ini tidak boleh diabaikan.

Di Indonesia, data dari Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa kanker prostat juga menempati peringkat kelima dalam jumlah kasus kanker paling umum pada pria, dengan tercatat 13.563 kasus baru pada tahun 2020. 

Angka kejadian kanker prostat di Indonesia mencapai 11,6 kasus per 100.000 pria, sementara angka kematian mencapai 4,5 per 100.000 laki-laki. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap pria untuk mengenali ancaman ini dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.

Sayangnya, di Indonesia, deteksi dini kanker prostat belum bisa dikatakan optimal. Banyak pasien yang baru mencari bantuan medis ketika kanker prostat sudah mencapai tahap lanjut. 

Dilansir dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, lebih dari 70 persen pria yang didiagnosa dengan kanker prostat di Indonesia baru mencari pengobatan ketika sudah terlambat, masuk ke stadium akhir.

Ini sangat disayangkan karena kanker prostat, jika dideteksi pada tahap awal, memiliki peluang kesembuhan yang sangat baik. 

"Pasien dengan kanker prostat yang didiagnosis dan diobati pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun di atas 90 persen," kata Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Urologi RSCM FKUI, Irfan Wahyud,  dalam keterangan tertulis kepada PARBOABOA, Kamis (12/10/2023). 

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani deteksi dini secepat mungkin, terutama jika ada gejala seperti kesulitan buang air kecil, darah dalam urine, melemahnya pancaran urine, atau disfungsi ereksi.

Dalam upaya untuk memberikan perlindungan maksimal, Ketua Prostate Cancer Awareness Month 2023, Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, menyarankan agar semua pria menjalani pemeriksaan Prostat Specific Antigen (PSA) pada usia 50 tahun.

"Bagi mereka dengan riwayat keluarga, pemeriksaan PSA sebaiknya dilakukan bahkan lebih awal, sekitar usia 45 tahun," katanya kepada PARBOABOA.

Apa itu Kanker Prostat?

Kanker prostat adalah kanker yang berkembang dalam kelenjar prostat, organ kecil yang berperan dalam produksi cairan semen pada pria. 
Kanker ini terjadi ketika sel-sel prostat mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali, membentuk tumor ganas. 

Tumor ini dapat menyebar ke jaringan-jaringan sekitarnya, dan dalam kasus lanjut, ke organ-organ lain dalam tubuh.

Faktor Risiko

Sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi dalam hubungannya dengan kanker prostat:

Usia: Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Pria di atas usia 50 tahun lebih rentan terkena penyakit ini.

Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat kanker prostat dalam keluarga, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini dapat meningkat.

Ras: Kanker prostat lebih sering terjadi pada pria Afrika-Amerika dan kurang umum pada pria Asia.

Diet: Diet tinggi lemak, terutama lemak hewani, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.

Gaya Hidup: Kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Gejala Kanker Prostat

Gejala kanker prostat mungkin tidak terlihat pada tahap awal. Beberapa gejala yang mungkin muncul ketika penyakit sudah cukup lanjut antara lain:

Kesulitan berkemih, seperti seringnya harus buang air kecil, terutama di malam hari.

Penurunan aliran urin.

Darah dalam urin atau sperma.

Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul, punggung bawah, atau perut bagian bawah.

Pengobatan dan Manajemen

Pilihan pengobatan kanker prostat bergantung pada tingkat keparahan penyakit, usia pasien, dan preferensi individu. Beberapa opsi pengobatan termasuk:

Pengawasan aktif: Untuk kanker prostat yang tumbuh lambat, dokter mungkin akan mengawasi kondisi pasien tanpa intervensi aktif.

Terapi Radiasi: Menggunakan sinar radiasi untuk merusak sel kanker prostat.

Pembedahan: Operasi pengangkatan kelenjar prostat (prostatectomy) mungkin diperlukan dalam kasus penyakit yang lebih serius.

Terapi Hormon: Menghentikan produksi hormon testosteron untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Kemoterapi: Digunakan ketika kanker prostat telah menyebar ke luar prostat.

Editor : Umaya khusniah

Tag : #kanker prostat    #deteksi dini    #kesehatan    #kanker    #pria   

BACA JUGA

BERITA TERBARU