parboaboa

Demokrat Singgung Partai Pengkhianat di Tengah Elektabilitas Anies yang Makin Menurun

Andy Tandang | Politik | 23-08-2023

Demokrat singgung partai pengkhianat di tengah elektabilitas Anies yang menurun. (Foto: Instagram (@aniesbaswedan)

PARBOABOA, Jakarta - Isu keretakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) kembali bergulir ke publik, menyusul pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief soal partai pengkhianat.

Sebelumnya, Andy Arief dalam cuitannya menyinggung soal salah satu partai bakal berkhianat dan meninggalkan Anies Baswedan di tengah jalan.

"Kami akan terus bersama PKS meski satu partai lain mengkhianati koalisi," kata Andi melalui akun Twitter pribadinya @Andiarief__, dikutip Parboaboa, Rabu (23/8/2023).

Kendatipun tak menyebut secara gamblang partai yang berkhinat, publik berasumsi cuitan Andi Arief menyasar ke Partai Nasional Demokrat (NasDem). 

Mengingat ada tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies Baswedan, yakni Partai Demokrat, NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, cuitan Andi yang hanya menyebut PKS dan Demokrat seakan memberi sinyal bahwa hubungan internal koalisi ini sedang tidak baik-baik saja.

Partai NasDem sudah mengklarifikasi terkait dugaan keretakan di internal Koalisi Perubahan. Ketua DPP NasDem Taufik Basari menepis soal isu keretakan seperti yang berkembang di publik.

NasDem, demikian Taufik, tidak akan kemgkhianti janjinya sendiri dan tetap berkomitmen mendukung Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

"Selama ini kalau kita sudah memberikan dukungan kepada tokoh tertentu maka kita akan memegang teguh komitmen itu," kata Taufik di Jakarta, Kamis (23/8/2023).

Menurut Taufik, sepanjang perjalanan sejarah, partai besutan Surya Paloh itu tidak pernah menjadi partai pengkhianat dan mengingkari janjinya sendiri.

"Jadi tidak ada cerita bahwa NasDem akan berbalik arah, NasDem akan mundur dan sebagainya," tegas Taufik.

Sementara itu, PKS juga menganggapi hal tersebut sebagai dinamika politik yang lumrah. Sejauh ini, hubungan di internal koalisi baik-baik saja.

PKS menyarankan, persoalan yang terjadi di internal partai sebisa mungkin diselesaikan dengan kepala dingin.

Elektabilitas Anies yang Makin Menurun

Pernyataan Andi ramai disorot ketika hal itu digulirkan di tengah posisi elektabilitas Anies Baswedan yang mengalami tren penurunan di berbagai survei.

Dalam survei yang dilakukan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menunjukkan dukungan publik terhadap Anies cendrung melemah.

Pada 2022 lalu, suara dukungan ke Anies Baswedan seimbang dengan Prabowo Subianto, yakni berada di 28,1%. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya berada di angka 23,5%.

Angka tersebut tentunya membawa angin segar saat memasuki tahun 2023. Sayangnya, elektabilitas Anies malah merosot tajam menjadi 19,7% di awal Mei 2023. 

Tak hanya itu, dengan penurunan elektabilitas sekitar 8,4% itu, tingkat kesukaan atau likability juga mengalami penurunan yang yang cukup tajam. Pada survei 30 April-7 Mei 2023, tingkat kesukaan publik terhadap Anies berada di 70%, turun sekitar 8% dari Desember 2022.

Dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan hasil yang hampir sama. Sejak Juli 2022, elektabilitas Anies terus anjlok.

Pada juli 2022, eletabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu berada di 29,4%, kemudian naik menjadi 28% di Oktober 2022.

Pada Januari 2023, elektabilitas Anies kembali menurun menjadi 24,2%, dan kembali menurun 21,8% pada awal Mei 2023. Elektabilitasnya terus menurun tajam hingga di angka 18,9% pada Mei 2023.

Editor : Andy Tandang

Tag : #Anies Baswedan    #Demokrat    #Politik    #Partai Penghianat    #Koalisi Perubahan untuk Persatuan   

BACA JUGA

BERITA TERBARU