Krisna | Pendidikan | 07-10-2023
PARBOABOA – Kalimat imperatif adalah salah satu jenis kalimat dalam bahasa yang digunakan untuk memberikan perintah, nasihat, atau instruksi kepada orang lain.
Biasanya, jenis kalimat ini digunakan untuk meminta seseorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Dalam buku berjudul Menyusun Kalimat Efektif dengan CII (2021), oleh Waginah Dwi Nuryaningsih, imperatif adalah jenis kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah, meminta, atau bahkan menyuruh orang lain untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
Kalimat ini berfungsi sebagai alat komunikasi yang kuat dalam memandu atau mengarahkan tindakan orang lain sesuai dengan keinginan si pembuat kalimat.
Berikut penjelasan tentang pengertian, lengkap dengan fungsi, ciri, jenis, dan 150 contoh kalimat imperatif dalam berbagai situasi.
Apa itu kalimat imperatif? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat imperatif adalah bentuk kalimat yang memberikan perintah, komando, dan memiliki kekuasaan untuk memberi perintah. Kalimat ini bersifat mengharuskan atau wajib bagi pendengarnya.
Dalam menggunakan kalimat perintah, penting untuk memperhatikan beberapa faktor. Pertama, kita perlu memperhatikan kepada siapa kalimat suruhan tersebut ditujukan.
Apakah itu kepada seseorang yang lebih tinggi dalam hierarki, kepada rekan sebaya, atau kepada bawahan. Hal ini akan mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan.
Selain itu, situasi dan konteks penggunaan kalimat perintah juga penting. Apakah itu dalam situasi darurat yang membutuhkan tindakan cepat, dalam konteks formal atau informal, atau dalam keadaan yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Konteks ini akan mempengaruhi tingkat keformalan dan kekerasan gaya bahasa yang digunakan.
Menurut Alwi (2008) dalam bukunya "Bahasa Baku Bahasa Indonesia" (1998), menurut artinya kalimat imperatif adalah jenis kalimat yang digunakan dalam konteks memberi perintah terhadap suatu tindakan atau situasi tertentu.
Fungsi kalimat perintah sangat beragam, dan berikut ini beberapa di antaranya:
Kalimat ini digunakan secara klasik untuk memberikan perintah kepada seseorang. Berikut ini kalimat imperatif contoh: "Belikan makanan ringan untuk para tamu undangan!"
Kalimat perintah juga dapat berfungsi sebagai komando atau instruksi yang lebih kuat. Contohnya: "Pendekar, pergilah ke arah Selatan!"
Selain memberi perintah, kalimat ini bisa juga pakai untuk memberikan larangan. Berikut contohnya: "Jangan bekerja selagi beristirahat!"
Kadang-kadang, kalimat ini digunakan untuk mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu secara sukarela. Contohnya: "Mari Pak, dicicipi soto buatan istri saya."
Kalimat perintah dapat digunakan untuk menyampaikan tuntutan atau harapan yang kuat terhadap seseorang. Contohnya: "Bertanggung jawablah atas perbuatan yang selama ini Anda lakukan."
Dalam beberapa konteks, kalimat ini dapat digunakan untuk memberikan isyarat atau saran kepada seseorang. Contohnya: "Agar kondisi membaik, Anda bisa pergi sekarang."
Terkadang, kalimat perintah sangat sering digunakan untuk menyarankan agar seseorang dibiarkan melakukan sesuatu tanpa campur tangan. Contohnya: "Biarkan dia sendiri untuk menenangkan diri."
Menurut Rahardi (2005) dalam bukunya yang berjudul "Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia," imperatif adalah jenis kalimat yang mengandung permintaan kepada lawan bicara agar melakukan tindakan sesuai dengan perkataan si penutur.
Untuk mengenali kalimat perintah dengan baik, perlu memperhatikan beberapa ciri-cirinya, seperti diakhiri dengan tanda seru (!) yang menunjukkan ketegasan dalam perintahnya, intonasi yang semakin tinggi atau naik pada akhir kalimat untuk memberikan penekanan pada perintah.
Selain itu, penggunaan kata-kata perintah seperti "ambilkan," "jangan," atau "tolong" untuk menyampaikan instruksi atau permintaan, kadang-kadang diikuti oleh partikel "-lah" atau "-kan" untuk memberikan penekanan atau menambahkan rasa hormat dalam perintah, serta memiliki struktur kalimat yang terbalik, di mana subjek kalimat berada di belakang predikat.
Berikut ini ciri ciri kalimat imperatif yang umum, antara lain:
Memberikan perintah atau intruksi atau arahan kepada orang lain termasuk ciri ciri kalimat suruhan dalam percakapan kehidupan sehari-hari yang sering digunakan.
Kalimat perintah sering menggunakan kata kerja dalam bentuk dasarnya tanpa tambahan konjugasi seperti pada kalimat lain.
Kalimat suruhan memiliki struktur tata bahasa yang lebih sederhana dibandingkan dengan jenis kalimat lainnya. Biasanya, subjek dalam kalimat perintah tidak disebutkan karena implisit merujuk kepada orang atau kelompok yang diberi perintah.
Ada beberapa kalimat perintah yang menggunakan partikel pengeras seperti imbuhan "-lah" untuk memberikan penekanan pada perintah.
Kalimat perintah sering disertai dengan intonasi khas, yaitu intonasi yang meninggi atau lebih kuat pada kata perintahnya..
Menurut buku Pragmatika: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia, oleh R. Kunjana Rahardi, jenis kalimat imperatif adalah sebagai berikut:
Jenis ini memiliki intonasi yang keras, menggunakan kata kerja dasar, dan sering didukung oleh partikel pengeras "-lah". Biasanya berisi perintah atau larangan dengan beragam tingkat kehalusan atau kasar.
Contoh kalimat imperatif biasa:
"Siska, lihat!"
"Usir kucing itu!"
"Tuangkan mentega ke dalam adonan!"
Jenis kalimat ini mengandung perintah yang sangat halus dan biasanya ditandai dengan penanda kesantunan seperti "tolong," "harap," atau "mohon." Juga bisa menggunakan ungkapan lain yang sopan.
Contoh kalimat imperatif permintaan:
"Anak-anak sekalian, tolong jangan ribut! Bapak akan menjelaskan materi baru, buku tulisnya mohon disiapkan dahulu!"
"Mohon para pengunjung tidak merokok di ruangan ini!"
"Sudilah kiranya Bapak/Ibu dan Saudara sekalian untuk menghadiri pesta ulang tahun ibu kami tercinta!"
Jenis kalimat perintah ini biasanya digunakan untuk memberikan izin dan biasanya menggunakan kata-kata seperti “ silakan”, “biarlah” atau ungkapan lainnya yang mengindikasikan izin.
Contoh kalimat perintah pemberian izin:
"Jesika, silakan ambil rambutan itu kalau kamu mau! Tadi ibu memang belikan rambutan itu untukmu."
"Anda dipersilakan menyiram tanaman kaktus 1 kali dalam seminggu!"
Jenis ini menggunakan kata-kata ajakan maka kalimatnya seperti "ayo," "biar," "coba," atau "mari" untuk mengajak orang melakukan sesuatu. Juga bisa memakai kata-kata kesantunan.
Contoh kalimat perintah ajakan:
"Agus, biar kita tinggal dirumah saja! Bapak pergi sendirian."
"Harap selesaikan tugas itu dengan baik!"
Jenis ini menggunakan penanda kesantunan seperti kalimat "ayo," "biar," "coba," atau "tolong" untuk memberikan instruksi atau perintah dengan lebih sopan.
Contoh kalimat imperatif suruhan:
"Ayo, makan dulu, Pak! Ibu sudah masak sayur asem."
"Saudara-saudara sekalian, harap segera memasuki ruangan aula karena pertunjukkan akan segera dimulai!"
Semua jenis kalimat perintah ini memiliki peran penting dalam komunikasi bahasa Indonesia sesuai dengan konteks dan situasi yang berbeda.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat imperatif dalam berbagai situasi:
Perintah Positif:
Berikut adalah 50 contoh kalimat imperatif negatif:
Berikut adalah 50 contoh kalimat imperatif nasihat:
Demikianlah pembahasan tentang kalimat perintah, pengertian, fungsi, ciri ciri, jenis dan contohnya. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, sekian dan terima kasih.
Editor : Sari
Tag : #bahasa indonesia #contoh kalimat imperatif #pendidikan #kalimat imperatif #fungsi kalimat imperatif