wanovy | Teknologi | 23-08-2021
Facebook, Twitter, hingga
LinkedIn mengungkapkan bahwa mereka sudah bergerak mengamankan akun warga Afghanistan
agar tidak digunakan untuk dijadikan sasaran perburuan Taliban.
Facebook sementara akan
menghapus kemampuan orang untuk melihat atau mencari daftar teman dari akun di
Afghanistan. Hal tersebut dikatakan oleh kepala kebijakan keamanan Nathaniel
Gleicher dalam tweet-nya, dikutip
dari Reuters, Sabtu (21/8/2021).
Gleicher juga
mengatakan, pihaknya telah meluncurkan fitur satu kali klik" bagi
pengguna di Afghanistan untuk mengunci akun mereka, sehingga orang-orang yang
bukan teman facebook mereka tidak akan dapat melihat postingan atau membagikan
foto profil mereka.
Sebelumnya, kelompok hak
asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan bahwa Taliban dapat menggunakan platform online untuk melacak jejak
digital atau koneksi sosial warga Afghanistan.
Sementara itu Twitter
mengatakan, pihaknya berhubungan dengan mitra masyarakat sipil untuk memberikan
dukungan kepada kelompok-kelompok di negara tersebut.
Twitter juga akan
bekerja sama dengan Internet Archive untuk mempercepat permintaan langsung
menghapus tweet yang diarsipkan .
Twitter juga mengatakan
secara proaktif memantau akun yang berafiliasi dengan organisasi pemerintah dan
menangguhkan sementara akun sambil menunggu informasi tambahan untuk
mengonfirmasi identitas mereka.
Twitter juga
memastikan, jika individu tidak dapat mengakses akun yang berisi informasi yang
dapat membahayakan mereka, seperti pesan langsung atau daftar followers, Twitter dapat menangguhkan
sementara akun tersebut sampai pemiliknya bisa mendapatkan kembali akses akun
dan dapat menghapus konten mereka.
Juru bicara bicara
LinkedIn mengatakan situs jaringan profesional itu telah menyembunyikan
sementara koneksi penggunanya di Afghanistan sehingga pengguna lain tidak dapat
melihatnya.
Dikabarkan kelompok hak
asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan bahwa Taliban dapat menggunakan platform online untuk melacak jejak
digital atau koneksi sosial warga Afghanistan.
Amnesty International
mengatakan minggu ini bahwa ribuan warga Afghanistan, termasuk akademisi,
jurnalis dan pembela hak asasi manusia, berada pada risiko serius pembalasan
Taliban
Facebook mungkin tidak
mencabut larangannya terhadap Taliban bahkan jika Amerika Serikat mencabut
sanksi pada kelompok itu.
Berdasarkan informasi, Departemen
Luar Negeri AS tidak mencantumkan Taliban Afghanistan sebagai Organisasi
Teroris Asing seperti halnya Taliban Pakistan.
Tetapi Pemerintah AS
memberikan sanksi kepada kelompok itu sebagai "Teroris Global
Khusus," membekukan aset mereka di AS yang masuk daftar hitam, serta
melarang orang Amerika bekerja dengan mereka.
Editor : -
Tag : #teknologi