parboaboa

Cegah Obesitas, Lakukan Langkah Pencegahan Berikut!

Wenti Ayu | Kesehatan | 22-12-2023

Obesitas, kondisi berlebihnya lemak tubuh, menjadi perhatian serius di Indonesia. (Foto: Pexels)

PARBOABOA, Jakarta - Obesitas atau kelebihan berat badan semakin menjadi perhatian serius di Indonesia.

Sebab, kasus obesitas di Indonesia memang meningkat dari tahun ke tahun. 

Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono, pada 2023 Riskesdas mencatat kasus obesitas ada sebesar 15,3 persen. Sementara mengacu pada data 2018, kasusnya meningkat menjadi 21,8 persen.

Dante menjelaskan bahwa fenomena ini berkenaan dengan besaran pemasukan masyarakat yang meningkat dari tahun ke tahun. 

Ditambah lagi, masyarakat tidak sepenuhnya memahami pentingnya menjaga asupan makan serta mencegah risiko obesitas.

Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan energi dan penggunaan energi dalam jangka waktu yang lama, dan kebanyakan dipengaruhi oleh gaya hidup.

Dokter Fridolin Seto, Head of Department Underwriting Sequis, memberikan saran mudah yang bisa diikuti untuk mencegah obesitas. 

Salah satunya, mulailah dengan mengurangi kebiasaan ngemil dan batasi asupan gula, garam, dan lemak. Kemudian meningkatkan konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian dapat menjadi langkah preventif yang efektif.

Dalam menjelang tahun baru, dr Fridolin mengajak masyarakat untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama. 

Menurutnya, obesitas dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang melibatkan masalah kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tidak seimbang.

Selain mengatur pola makan, dr. Fridolin menekankan pentingnya aktivitas fisik dan istirahat berkualitas.

Mengurangi waktu penggunaan gawai, menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, dan cukup tidur dapat membantu membakar kalori dan mencegah kenaikan berat badan.

Bagi mereka yang sudah menghadapi masalah obesitas, dr. Fridolin mendorong untuk berkonsultasi dengan dokter gizi untuk mendapatkan saran diet dan perawatan yang sesuai dengan kondisi tubuh.

Terakhir, dr. Fridolin mengingatkan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan setidaknya satu tahun sekali.

5 Kasus Obesitas di Indonesia

Obesitas, kondisi berlebihnya lemak tubuh, menjadi perhatian serius di Indonesia. Berikut adalah lima kasus obesitas yang mencengangkan:

1. Titi Wati (350 kg)

Titi Wati dari Kalimantan Tengah, dengan berat badan mencapai 350 kg, pernah tidak bisa berdiri karena beban tubuhnya. 

Setelah menjalani operasi bariatrik, berat badannya turun 100 kg. Namun, pada Januari 2023, Titin meninggal dunia akibat obesitas dan infeksi saluran kemih.

2. Aria Permana (192 kg)

Aria, yang berusia sembilan tahun dengan berat 192 kg, berhasil menurunkan berat badannya menjadi 83 kg setelah dibimbing oleh Ade Rai dan melalui penanganan medis. Aria kembali aktif bergerak setelah menggunakan alat pendukung yang disarankan.

3. Sunarti (149 kg)

Sunarti dari Karawang, Jawa Barat, mengalami sesak napas akibat obesitas. Meskipun menjalani operasi bariatrik, ia meninggal dunia pada Maret 2019 setelah keluar dari rumah sakit.

4. Yudi Hermanto (310 kg)

Yudi, petugas keamanan dari Karawang, mengalami kenaikan drastis berat badan setelah menganggur. Pada Desember 2017, ia meninggal dunia karena sesak napas dan kejang-kejang.

5. Muhammad Fajri (300 kg)

Kasus terbaru, Fajri, dengan berat badan 300 kg, meninggal dunia akibat syok sepsis. Dr. Sidharta Kusuma Manggala menjelaskan bahwa obesitas morbid meningkatkan risiko syok sepsis karena melemahnya daya tahan tubuh.

Obesitas bukan hanya masalah fisik, melainkan juga dapat berdampak serius pada kesehatan. Untuk itu, penting bagi semua kalangan usia, untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.

Editor : Wenti Ayu

Tag : #obesitas    #cegahpbesitas    #kesehatan    #kemenkes   

BACA JUGA

BERITA TERBARU