Dimas | Kesehatan | 25-06-2022
PARBOABOA – Biduran merupakan salah satu masalah atau penyakit kulit yang sangat umum terjadi di masyarakat. Menurut laman resmi American College of Allergy, Asthma & Immunology, sekitar 20 persen orang pasti pernah terserang biduran, paling tidak sekali seumur hidup.
Biduran atau urtikaria sendiri adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol kemerahan dan disertai rasa gatal. Biduran bisa muncul di area kulit mana saja, termasuk wajah, leher, telinga, bahkan ke seluruh tubuh.
Munculnya biduran pada kulit, bisa dipicu oleh tingginya kadar histamin yang dilepaskan ke kulit. Umumnya, tubuh menyimpan histamin di dalam sel. Ketika sistem kekebalan mengenali ancaman, ia akan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya.
Rangkaian bahan kimia ini bisa melindungi Anda dari penyakit serius akibat infeksi atau gigitan serangga. Namun, terkadang sistem kekebalan melepaskan histamin ketika tidak ada ancaman nyata, seperti saat seseorang mengalami reaksi alergi.
Histamin inilah yang bisa membuat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah meningkat. Banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, membuat kulit terlihat memerah.
Kelebihan cairan ini juga yang menyebabkan pembengkakan pada kulit dan rasa gatal-gatal. Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran:
Apabila seseorang terserang biduran, ruam yang muncul pada kulitnya akan terasa gatal, bahkan perih atau menyengat. Ruam tersebut bisa muncul di mana saja di kulit tubuh, seperti di perut, punggung, bokong, dada, lengan dan kaki. Gejala biduran ini bisa bertahan berjam-jam hingga beberapa hari. Biduran yang terjadi selama kurang dari enam minggu disebut sebagai biduran akut atau jangka pendek.
Akan tetapi, ada juga kasus urtikaria yang bertahan lebih dari enam minggu atau bersifat kambuhan selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Kondisi yang disebut biduran jangka panjang (kronis) ini merupakan kondisi yang jarang terjadi.
Biduran kronis bisa diartikan sebagai pertanda dari penyakit lain yang sedang diderita. Misalnya karena penyakit tiroid, diabetes tipe 1 atau lupus. Pada kebanyakan kasus biduran, penyakit ini sering terjadi pada anak-anak dan wanita pada usia 30 sampai 60 tahun. Selain itu, orang yang memiliki alergi juga lebih berisiko untuk mengalaminya.
Biasanya, kebanyakan kasus biduran tidak membutuhkan pengobatan yang khusus. Pasalnya, gejala yang muncul umumnya akan menghilang dalam hitungan hari atau jam.
Namun, jika gejala terasa sangat mengganggu, maka pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut ini pengobatan biduran yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Biduran umumnya terjadi akibat reaksi alergi oleh sebab itu, bagi kamu yang mengidap alergi tertentu, cobalah hindari hal-hal yang bisa memicunya agar biduran tidak muncul. Berikut beberapa cara mencegah biduran:
Itulah seputar informasi mengenai penyakit biduran yang bisa Parboaboa sajikan. Apabila penyakit ini muncul pada tubuh Anda, segera lakukan pengobatan seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun jika kondisi semakin parah, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Semoga membantu!
Editor : -
Tag : #penyakit kulit #biduran #kesehatan #reaksi alergi #kulit tubuh