parboaboa

BNPB Sebut 37 Bencana Terjadi pada Periode 3-9 Juli 2023

Maesa | Nasional | 12-07-2023

Permukiman warga terdampak banjir di wilayah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Ketinggian air yang melanda wilayah tersebut antara 200 – 300 cm pada Minggu (09/7/2023). (Foto: BPBD Kabupaten Kapuas)

PARBOABOA, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa telah terjadi sebanyak 37 bencana selama periode 3-9 Juli 2023.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dari ke-37 bencana ini, terdapat 6 orang dinyatakan meninggal dunia.

Abdul menuturkan, pada periode tersebut, bencana terjadi di Aceh, Sumatra Selatan (Sumsel), Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi serta Kalimantan.

Adapun, bencana alam yang memakan korban terjadi di Bali sebanyak 3 orang dan 3 orang di Lumajang akibat tertimpa tanah longsor.

Di menyebut, bencana banjir mendominasi pada pada pekan ini, sedangkan pekan lalu didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sementara itu, dilansir dari laman BNPB, bencana terbaru yang diinformasikan adalah tanah longsor dan banjir di sejumlah desa yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara.

Menurut penuturan BNPB, wilayah tersebut telah diguyur hujan dengan intensitas lebat sejak Senin, 10 Juli 2023 dini hari.

Hujan lebat ini pun mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir di Desa Nuangan 1, Molobog, Motongkad, dan Jiko di Kecamatan Nuangan.

Pada Selasa, 11 Juli 2023, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boltim, Elfis Siagian mengatakan, belum ada informasi korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya ada 1 ternak sapi milik warga tewas.

Penyebab Banjir

Elfis menjelaskan, bencana banjir dan tanah longsor memang kerap terjadi di wilayahnya.

Selain karena curah hujan yang tinggi, meluapnya air sungai akibat terbatasnya kapasitas tampung juga menjadi salah satu penyebab dari terjadinya banjir.

Lalu, penyebab lainnya adalah belum tersedianya bangunan tanggul pengendali banjir dan tanggul penahan tanah.

Kemudian, banjir turut disebabkan oleh terganggunya daerah resapan air di bagian hulu serta sepanjang aliran sungai karena pertambangan emas dan alih fungsi lahan.

Di samping itu, akibat dari banjir dan tanah longsor ini, jalan nasional yang melintasi wilayah tersebut sempat tertutup, tetapi telah bisa kembali dilewati usai dilakukan pembersihan oleh petugas.

Editor : Maesa

Tag : #bnpb    #bencana    #nasional    #banjir    #karhutla    #longsor   

BACA JUGA

BERITA TERBARU