parboaboa

Angka Eksekusi Mati Tahun 2021 di Iran Menandakan Kondisi HAM yang Memburuk

Andre | Internasional | 09-11-2021

Angka Eksekusi Mati di Iran Tahun 2021

PARBOABOA, Teheran – Tingginya jumlah eksekusi mati Iran pada tahun 2021 menandakan kondisi Hak Asasi Manusia yang memburuk.

Menurut Amnesty International, lebih dari 140 negara telah setuju untuk menghapus hukuman mati. 

Bagaimana pun, rezim Iran telah memegang rekor dunia untuk eksekusi perempuan dan tingkat eksekusi per kapita tertinggi di dunia.

Hukuman mati merupakan bentuk pelanggaran terhadap Pasal 3 dan 5 dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang menekankan hak untuk hidup bagi setiap manusia.

Hal ini juga bertentangan dengan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik.

Rezim Iran terus menggunakan hukuman mati sebagai alat untuk mengintimidasi dan menindas para pembangkang dan banyak dari pejabat rezim tersebut membela dan membenarkan hal tersebut.

Dalam konferensi pers pertamanya setelah pemilihan Juni 2021, presiden rezim Ebrahim Raisi, yang bertanggung jawab atas pembantaian tahanan politik pada tahun 1988 dan kejahatan terhadap kemanusiaan lainnya, membela diri atas eksekusi dan mengatakan bahwa dia harus diberi penghargaan karena membela hak-hak rakyat. dan keamanan.

Gholam Hossein Mohseni Ejei, kepala peradilan rezim saat ini, yang ditunjuk oleh Khamenei pada 1 Juli, juga memiliki catatan kelam mengenai eksekusi para pembangkang di Iran.

Menurut statistik yang dikumpulkan oleh Monitor Hak Asasi Manusia Iran, setidaknya 267 orang dieksekusi di Iran sejak awal 2021 dan tercatat ada sebanyak 27 orang pada bulan Oktober kemarin.

Tingginya jumlah eksekusi Iran pada tahun 2021 sekali lagi membuktikan bahwa rezim ulama menggunakan eksekusi sebagai sarana untuk kelangsungan hidupnya.

Ada bukti tak terbantahkan bahwa para tahanan disiksa untuk membuat pengakuan palsu terhadap diri mereka sendiri dan hal ini merupakan praktik umum di penjara Iran.

Pada Hari Menentang Hukuman Mati Sedunia, Pemantau HAM Iran menyerukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Dewan HAM dan Komisaris Tinggi PBB, serta negara-negara Eropa, untuk mengambil tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa dari tahanan terpidana mati di Iran.

Sudah saatnya catatan HAM Iran dirujuk ke Dewan Keamanan PBB.

Adapun jumlah orang-orang yang telah dieksekusi mati pada tahun 2021 mencakup:

8 tahanan politik
92 tahanan yang mengkonsumsi narkotika
130 tahanan yang diduga melakukan pembunuhan
9 wanita (termasuk ibu-ibu)
2 remaja
9 tahanan yang dituduh melakukan pemerkosaan.

Untuk lebih detailnya, mari kita simak dibawah ini.

Eksekusi pelaku remaja pada tahun 2021

Pihak berwenang Iran terus mengeksekusi tahanan anak yang melanggar kewajiban internasional mereka.

Sejak Januari, setidaknya dua tahanan anak dieksekusi di Iran. Puluhan tahanan remaja yang saat ini sedang berada di penjara juga beresiko dieksekusi.

Kepala hak asasi PBB, Michelle Bachelet, pada bulan Juni menunjuk pada “penggunaan hukuman mati yang meluas” di Iran dan mengatakan bahwa “lebih dari 80 pelanggar anak berada di hukuman mati, dengan setidaknya empat orang berisiko dieksekusi dalam waktu dekat”.

Menanggapi kritik tersebut Majid Tafreshi seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa hukuman mati untuk kejahatan yang dilakukan di bawah umur tidak berarti melanggar hak asasi manusia.

Tafreshi, wakil kepala urusan internasional dewan berpendapat bahwa mengeksekusi terpidana atas kejahatan yang mereka (remaja di bawah umur) dilakukan sebanyak “tiga hingga empat kali” dalam setahun.

Eksekusi wanita

Setidaknya ada sembilan wanita dieksekusi di Iran sejak Januari 2021. Rezim ulama di Iran adalah kepala algojo wanita di dunia. Rezim sering menjatuhkan hukuman mati bagi perempuan.

Hukum internasional merekomendasikan hukuman alternatif untuk pemenjaraan ibu yang harus merawat anak-anak mereka.

Bagaimanapun, hukum di Iran tetap akan memenjarakan seorang ibu dan bahkan menjatuhkan hukuman mati bagi mereka.

Dalam contoh terkenal hukuman mati bagi perempuan yang bernama Zahra Esmaili (42), meninggal karena serangan jantung saat menunggu untuk dieksekusi masih digantung pada 17 Februari 2021.

Dia dijatuhi hukuman mati karena mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan suaminya. yang merupakan pejabat senior di Kementerian Intelijen. Dia melakukannya untuk menyelamatkan putrinya yang masih remaja, yang telah menembak ayahnya di kepala.

Menurut pengacaranya, wanita ini dipaksa untuk menyaksikan 16 pria mati digantung di depannya sambil menunggu gilirannya di Penjara Rajai Shahr, sebelah barat ibukota Teheran.

Eksekusi tahanan politik

Sejak Januari 2021, setidaknya sembilan tahanan politik dieksekusi di Iran.

Hassan Dehwari dan Elias Ghalandarzehi, dua tahanan politik Baluch Muslim Sunni dieksekusi di Provinsi Sistan dan Baluchistan pada 3 Januari 2021, atas tuduhan serangan bersenjata terhadap polisi dan bekerja sama dengan kelompok oposisi.

Mereka disiksa untuk membuat pengakuan.

Javid Dehghan (31) seorang anggota etnis minoritas Baluchi Iran, digantung pada 30 Januari 2021. Dia dijatuhi hukuman mati karena “permusuhan terhadap Tuhan” (moharebeh) pada Mei 2017 bersamaan dengan dugaan keanggotaannya dalam kelompok bersenjata.

Hossein Silawi, Ali Khasraji, Naser Khafajian dan Jassem Heidari dieksekusi secara rahasia di penjara Sepidar pada 28 Februari 2021.

Seorang tahanan yang merupakan aktivis politik Arab, bernama Ahwazi Ali Motairi yang dituduh membunuh dua anggota milisi Basij IRGC pada 2018. Ia pun melakukan mogok makan ketika dia dieksekusi pada 28 Januari 2021.

Dia tetap dijatuhi hukuman mati meskipun ada pelanggaran proses hukum yang serius, termasuk tuduhan penyiksaan dan "pengakuan" paksa yang dilakukan para pihak berwenang.

Eksekusi atas tuduhan pemerkosaan

Sedikitnya sembilan narapidana dieksekusi atas tuduhan pemerkosaan sejak awal tahun 2021. Menurut hukum internasional, negara-negara yang masih menggunakan hukuman mati harus membatasi penggunaannya pada kejahatan paling serius, yaitu pembunuhan berencana.

Dengan eksekusi mereka yang dituduh melakukan pemerkosaan, rezim Iran terus secara brutal melanggar hak untuk hidup yang melanggar kewajiban internasionalnya.

Eksekusi atas tuduhan narkoba

Penggunaan hukuman mati untuk tuduhan narkoba dilarang menurut hukum internasional. Namun, rezim Iran terus mengeksekusi pelanggar narkoba.

Pada tahun 2021, jumlah eksekusi jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2020, setidaknya 26 orang dieksekusi di berbagai penjara Iran karena pelanggaran narkoba. Sementara angkanya mencapai 91 dalam 9 bulan pertama tahun ini.

Eksekusi untuk pelaku pembunuhan

Setidaknya 130 tahanan dieksekusi karena pembunuhan sejak Januari 2021 di Iran. Banyak dari mereka dieksekusi dalam pengadilan yang tidak adil di Iran atas tuduhan pembunuhan.

Pada beberapa kesempatan, para tahanan ini dilaporkan telah ditolak haknya untuk mendapatkan pengacara selama persidangan atau telah disiksa karena pengakuan paksa.

Akhir kata

Setelah membaca begitu panjang, mungkin teman-teman sekalian bertanya-tanya kenapa tidak ada gambar yang berkaitan disertakan dalam postingan ini.

Tim kami memutuskan untuk tidak mengungah hal tersebut demi menjaga kenyamanan para pembaca. Namun jika masih penasaran, kami memberi alternatif sebagai penggantinya. Silahkan search di google image dengan kata kunci "hanged from cranes iran". Sekian, terimakasih.

Editor : -

Tag : #hukuman mati    #iran    #kasus eksekusi mati di iran    #timur tengah    #internasional   

BACA JUGA

BERITA TERBARU