parboaboa

GEMURUH Kembali Bergemuruh, Tuntut Hapus dan Stop Politisasi E Warung

Roy Syahputra | Daerah | 29-01-2024

Aksi lanjutan GEMURUH tuntut penghapusan E Warung di Pematangsiantar, Sumatra Utara. (Foto: PARBOABOA/@Roy Syahputra)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Gerakan Mahasiswa dan Rakyat untuk Perubahan (GEMURUH) Pematangsiantar, kembali melakukan aksi menuntut penghapusan E warung yang kental dengan kepentingan politik di daerah itu.

Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya, yang berlangsung pada Kamis, (25/1/2024). 

Dalam aksi di depan Kantor Wali Kota Pematangsiantar, Senin (29/1/2024), GEMURUH menyibak sejumlah ketidakberesan kewajiban penggunaan E Warung karena sejumlah indikator.

Pertama, kehadiran E Warung telah melahirkan relawan-relawan kelurahan yang diduga kuat telah mengintimidasi dan mengarahkan warga penerima manfaat (KPM), PKH dan BPNT untuk berbelanja di E Warung tertentu, yang bisa jadi E Warung tersebut adalah mitra dari para relawan.

Kedua, E Warung, dalam perjalanannya di Kota Pematangsiantar, sesungguhnya banyak yang hanya bermodalkan relasi dengan relawan terlebih dahulu, untuk kemudian mengambil uang dari KPM sebagai modal pengadaan barang atau paket sembako.

Ketiga, GEMURUH mengungkapkan kekhawatiran, keluarga penerima bantuan sosial menjadi alat eksploitasi politik oleh partai politik tertentu. Bantuan tersebut diproyeksi seolah-olah berasal dari partai atau kandidat tertentu.

Karena sejumlah kejanggalan di atas, Presidium GEMURUH, Umam Sirait mengatakan, pihaknya konsisten dengan tuntutan yang sama, yakni meminta pemerintah segera menghapus E Warung, membubarkan relawan-relawan yang dibentuk Wali Kota dan mengevaluasi kinerja Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Tak hanya itu, Umam juga meminta kesediaan Wali Kota Pematangsiantar untuk berdialog dengan masyarakat guna menjelaskan dasar hukum pembentukan relawan serta alasan pengaktifan kembali E Warung.

Menurutnya, jika hal ini tidak segera diselesaikan, potensi ekspolitasi politik terhadap bantuan sosial di tengah-tengah masyarakat akan terus berulang.

"Jangan gara-gara hal bantuan seperti ini, masyarakat jadi dieksploitasi dengan politik-politik lainnya," ucap Umam kepada PARBOABOA.

Jalannya aksi

Pantauan PARBOABOA, aksi GEMURUH berlangsung panas karena terjadi lempar telur dan pembakaran ban di sekitar lokasi oleh massa aksi. Di tambah, saat aksi berlangsung, seorang relawan yang bernama Charles sedang berada di sekitar aksi massa.

Charles ini diketahui berasal dari Kelurahan Asuhan, tapi menurut keterangan warga, ia beberapa kali diduga mengintimidasi warga kelurahan Martoba.

"Pak Charles, bapakkan salah satu relawan yang mengintimidasi KPM, bapak mengancam kami, saya tidak takut, video ada sama kami, bapak yang akan kami turunkan, bapak di Kelurahan Asuhan tapi bapak bertindak di Kelurahan Martoba, bapak salah satunya penjilat negara," teriak seorang warga.

Sarah (37), warga lain asal Kelurahan Martoba mengungkapkan kekecewaannya terhadap campur tangan relawan yang ia nilai berlebihan untuk mewajibkan berbelanja di E Warung.

Emosinya memuncak ketika melihat salah seorang relawan berada di sekitar mereka.

"Charles Siahaan kok gak salah namanya itu, ini ada video dia mengancam KPM, karena ibu itu tidak belanja di RPK itu, di E Warung itu, bapak itu mengancam, kami tidak akan mengasih undangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk kantor pos, itulah ancaman mereka," tegas Sarah.

"Kalian ambil aja langsung ke Kantor Lurah, kami tidak akan mengasih undangan kalian kalau kalian tidak berbelanja di E-Warung itu," tambah sara menirukan perkataan Charles.

Sementara itu, Umam Sirait menegaskan, akan tetap berusaha menemui dan berdialog dengan Wali Kota dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mendatang.

Sebenarnya, ada kesempatan bagi GEMURUH untuk menemui Wali Kota saat acara Kampanye Partai PAN pada Sabtu, (27/1/2024) kemarin. Namun, GEMURUH memilih untuk tidak menggunakan momen itu untuk menghindari kaitannya dengan politik.  

"Kita masih menunggu dimana keberadaan Walikota, lebih tepatnya pada MTQ, kalau kampanye kemarin kan beliau bawa atas nama PAN, atau salah satu partai politik, kita enggak mau menggesekkan antara sesama warga," tegas Umam kepada PARBOABOA.

"Kenapa kita waktu di MTQ berani bang, karena dia hadir atas nama Walikota, artinya reel  atas nama Walikota, kami akan menjumpai dia kesana, kami masih nunggu informasi keberadaan MTQ dimana," tambahnya.

Editor : Rian

Tag : #e warung    #gemuruh    #daerah    #pematangsiantar    #aksi lanjutan gemuruh   

BACA JUGA

BERITA TERBARU